Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tak Bisa Keluarkan Turki dari Program F-35 secara Sepihak

Kompas.com - 24/06/2019, 06:36 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Amerika Serikat tidak bisa memaksa Turki keluar dari program kerja sama pengembangan jet tempur F-35 tanpa persetujuan pihak lain karena hal itu tidak ada dalam perjanjian.

Hal tersebut disampaikan kepala Direktorat Industri Pertahanan Turki, Ismail Demir, menanggapi pernyataan Washington yang mengancam bakal mengeluarkan Ankara dari program jet tempur F-35.

"Ini bukan bagian dari perjanjian. Bukan sesuatu yang bisa Anda katakan, 'Saya mengecualikanmu'," ujar Demir.

Menurut Demir, pengaturan program F-35 yang melibatkan sembilan negara, termasuk AS dan Turki, tidak mengizinkan satu pihak untuk mengeluarkan pihak lain dari proyek.

Baca juga: Erdogan Ingin Bujuk Trump untuk Tidak Mengeluarkan Turki dari Program F-35

"Proyek F-35 adalah kemitraan dan tidak ada dalam perjanjian yang memungkinkan penghapusan satu negara secara sepihak," imbuhnya, dikutip Reuters, Jumat (21/6/2019).

"Tidak ada satu negara pun yang bisa mengatakan mereka tidak menginginkan Anda, dan kemudian menghapus Anda dari program ini," kata Demir.

Sebelumnya diberitakan, Washington telah mengirimkan surat ultimatum kepada Ankara yang menyatakan bakal mengecualikan Turki dari program jet tempur multi-miliar dollar itu jika negara itu tetap bersikeras untuk memiliki sistem pertahanan udara buatan Rusia, S-400.

Gedung Putih mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan sanksi jika Turki melanjutkan kesepakatan untuk memiliki S-400 dengan Rusia.

Pilot-pilot Turki juga terancam bakal dikeluarkan dari program pelatihan penerbangan jet tempur F-35 yang saat ini sedang dijalankan di pangkalan udara AS.

Dan karena Turki juga ikut memproduksi sebagian suku cadang untuk pesawat tempur canggih itu, Pentagon saat ini telah mulai mencari produsen alternatif yang mampu menggantikan peran perusahaan Turki.

Baca juga: AS Beri Turki Deadline Batalkan Pembelian S-400 jika Tak Ingin Dikeluarkan dari F-35

AS menentang kepemilikan S-400 oleh negara-negara sekutunya karena dianggap tidak kompatibel dengan infrastruktut pertahanan NATO dan dapat membahayakan sistem lainnya, termasuk F-35.

Meski terus dilarang, Turki tetap bertahan untuk mendapatkan sistem pertahanan udara S-400, yang diharapkan akan mulai dikirim Rusia pada awal bulan depan.

Ankara juga berjanji akan mengambil tindakan balasan terhadap sanksi AS.

Jet tempur F-35 dikembangkan oleh perusahaan pertahanan AS Lockheed Martin bersama dengan sembilan negara, yakni AS, Turki, Inggris, Italia, Kanada, Belanda, Denmark, Norwegia, dan Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com