Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Jika Tak Kembangkan Senjata Nuklir, Saya Bakal Jadi Sahabat Iran

Kompas.com - 23/06/2019, 17:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuturkan, negaranya bakal mempunyai hubungan baik jika Iran tidak mengembangkan senjata nuklir.

Pernyataan itu muncul 11 jam setelah dia menarik mundur perintah serangan balas pasca-insiden drone pengintai yang ditmebak jatuh Iran pada Rabu (19/6/2019).

Dilaporkan oleh The Guardian Sabtu (22/6/2019), pemerintahan Trump menuntut Teheran harus memenuhi setidaknya 12 permintaan mereka sebelum sanksi dicabut.

Baca juga: Trump: AS Bakal Hantam Iran dengan Sanksi Besar

"Mereka tidak akan punya senjata nuklir," kata Trump kepada awak media sesaat sebelum menuju Camp David. "Kami tak akan membiarkan mereka memperolehnya," lanjutnya.

Trump mengatakan jika saja Iran setuju untuk tidak mengembangkan senjata nuklir, maka mereka bakal menjadi negara makmur dengan penduduknya bahagia.

"Saya akan menjadi sahabat mereka. Saya berharap hari itu akan datang," tambahnya. Iran sudah bersikeras tidak berniat untuk menciptakan senjata nuklir.

Selain itu menurut keterangan Badan Atom Dunia (IAEA), tidak ada tanda-tanda Teheran melakukan pelanggaran dan masih menaati perjanjian nuklir 2015.

Namun satu tahun sejak Trump memutuskan menarik AS dari perjanjian era Presiden Barack Obama, Iran pun mengancam bakal melanggar beberapa poin kesepakatan.

Trump menuturkan dia berharap bisa melakukan pertemuan dengan Iran untuk membahas tensi yang memanas, dan menyoroti klaim Iran bahwa ada pesawat berawak yang melintas.

Kepala Divisi Dirgantara Garda Revolusi Iran Amirali Hajizadeh menuturkan, mereka bisa saja menembak pesawat yang saat itu mengangkut 35 orang, namun mereka memutuskan tak melakukannya.

Trump menjelaskan apa yang dilakukan Iran merupakan langkah yang sangat bijaksana. "Kami harus mengapresiasinya. Saya pikir itu adalah keputusan yang bagus," jelasnya.

Dalam wawancara dengan NBC’s Meet the Press yang bakal disiarkan Minggu (23/6/2019), Trump menyatakan Iran bakal musnah jika perang di antara mereka pecah.

"Namun saya tidak ingin melakukannya," tegasnya. Trump sudah menekankan bahwa kemungkinan Iran bakal membangun senjata nuklir adalah prioritas utamanya.

Mantan diplomat sekaligus asisten profesor di Universitas Ottawa Kanada Thomas Juneau berujar, Trump merupakan sosok politisi yang sangat lincah.

"Namun satu hal dari dia yang sangat konsisten adalah dia tidak ingin menarik AS ke dalam perang baru," jelasnya seraya berkata, salah satu solusinya adalah membatalkan serangan ke Iran.

Serangan yang dilaksanakan pada Jumat dini hari itu (20/6/2019) awalnya menyasar target seperti sumber tenaga sistem rudal Iran. Namun Trump membatalkannya 10 menit kemudian.

Baca juga: Iran: Satu Peluru AS Akan Kami Balas dengan 10 Peluru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com