Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drone AS Ditembak Jatuh Iran, Trump Perintahkan Serangan Siber

Kompas.com - 23/06/2019, 10:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan memerintahkan serangan siber setelah drone mereka ditembak jatuh oleh Iran.

Trump sebelumnya memerintahkan serangan balasan setelah Iran mengklaim menembak jatuh drone RQ-4A Global Hawk karena dianggap melanggar zona angkasa mereka.

Namun sekitar 10 menit kemudian, Trump memutuskan untuk menghentikan serangan karena dia mendapati jika tembakkan rudal itu bisa membunuh 150 orang.

Baca juga: Trump: AS Bakal Hantam Iran dengan Sanksi Besar

Dia menyebut penyerangan itu tidak sesuai. Sebaliknya, dia mengumumkan bakal memberi "sanksi besar" yang akan dipublikasikan Senin besok (24/6/2019).

Namun seperti dilansir Washington Post via AFP Sabtu (22/6/2019), diam-diam Trump mengizinkan Komando Sentral AS melakukan serangan siber balasan.

Mengutip sumber yang terlibat dalam operasi itu, serangan tersebut menyasar sistem komputer yang digunakan untuk mengontrol peluncuran roket serta rudal.

Sementara Yahoo yang mengutip dua sumber pejabat intelijen mengulas, AS menargetkan kelompok mata-mata yang bertanggung jawab melacak kapal di Selat Hormuz.

The Post memberitakan serangan yang tidak menimbulkan korban jiwa itu sejatinya merupakan respon atas serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman.

Kementerian Pertahanan melalui juru bicara Heather Babb menolak membenarkan serangan yang dikabarkan sudah direncanakan selama berpekan-pekan itu.

"Karena berkaitan dengan kebijakan keamanan operasional, kami tidak mendiskusikan operasi dunia maya, intelijen, maupun perencanaannya," ujar Babb.

Tensi antara Iran dan AS sudah memanas sejak Trump mengumumkan menarik diri dari perjanjian nuklir yang dibuat di era Presiden Barack Obama pada 2015.

Pemerintahannya kemudian melakukan manuver dengan menerbitkan sanksi yang bertujuan memangkas penjualan minyak Iran dan mengganggu perekonomiannya.

Serangan siber itu bukanlah yang pertama digunakan Washington kepada Iran. Sebelumnya terdapat virus Stuxnet yang diciptakan sembilan tahun silam.

Ilmuwan Israel dan AS kemudian menggunakannya untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Teheran kemudian merespson dengan meningkatkan kemampuan sibernya.

Baca juga: Iran Eksekusi Mantan Staf Kementerian Pertahanan yang Jadi Mata-mata AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com