Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hantu hingga Kakek, Tahap Kepangkatan Tak Resmi dalam Wamil di Rusia

Kompas.com - 22/06/2019, 18:12 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sumber RBTH

Peserta wamil harus siap untuk melakukan itu, baik secara psikologis maupun fisik. Itulah mengapa hanya beberapa yang akan beralih dari tugas membersihkan dan mencuci lantai ke dinas militer aktif yang sebenarnya.

Pangkat ini juga berkoordinasi dengan para perwira dan memberikan didikan kepada Dukhi bawahannya.

3. Dedy (Kakek)

Tahap ketiga dalam wajib militer di Rusia adalah Dedy. Pada pangkat ini, seseorang melayani pada hari ke 200 hingga 300 di dinas militer.

Seorang prajurit Dedy menjadi seseorang yang mempunyai peran tinggi dalam kehidupan wajib militernya. Dia seperti seorang pemimpin dalam wamil dan wajib memberikan arahan kepada orang yang baru masuk.

Tugas dan peran seorang Dedy lebih mengedepankan koordinasi dengan yang lain mengenai penugasan, bukan tugas fisik yang berat.

Pada tahapan ini juga seseorang akan disebut wamil senior dan tugasnya biasanya sudah mulai sedikit berkurang daripada pangkat-pangkat sebelumnya.

Baca juga: 5 Tokoh di Rusia atau Uni Soviet yang Tewas Misterius..

4. Dembelya (Demob)

Setelah menjalani pangkat di Dedy, seorang wamil akan bisa bernafas lega dan lebih santai. Pasalnya dia akan segera meninggalkan wamil untuk kembali ke lingkungannya.

Status pada tahap ini biasanya disebut Dembelya dan diberikan ke peserta wamil dalam dua bulan terakhir layanan di dinas militer.

Semua tugasnya sudah diberikan kepada peserta yang lebih muda, sehingga bisa bersenang-senang.

Biasanya mereka menggunakan masa-masa ini untuk mengurus kepentingan kesehatannya di rumah sakit militer dan mulai memikirkan apa yang ingin mereka lakukan ketika mereka kembali ke kehidupan sipil.

Peserta wamil akan menghabiskan bulan terakhir dan mengerjaan "akord demob" yakni dengan melakukan sesuatu yang berguna untuk militer dan meninggalkan kenangan yang baik tentang diri mereka sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber RBTH
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com