Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donat dan Pasukan Doughboys AS pada Perang Dunia I, Apa Berkaitan?

Kompas.com - 22/06/2019, 13:43 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Donat, yang ejaan awalnya ditulis sebagai doughnut, merupakan kue yang identik dengan bentuk bundar dan tengahnya berlubang. Bentuknya seperti cincin.

Tidak jelas mulai kapan donat mulai diperkenalkan. Namun, kepupoleran makanan ini sudah tersebar luas hingga ke penjuru dunia.

Pada 1920-an, mesin modern untuk membuat kue ini juga diperkenalkan. Hasilnya, pembuatan donat lebih cepat, lebih efisien, dan jumlah produksinya lebih banyak.

Terlepas dari itu, donat juga selalu disajikan dalam berbagai kondisi. Bahkan ketika Perang Dunia I bergulir, makanan ini terus menemani tentara.

Toko kue juga terus memproduksi donat selama perang berlangsung, baik di Eropa maupun Amerika Serikat. Namun, ada kisah unik saat para tentara Amerika Serikat ikut bertempur pada Perang Dunia I.

Mereka sering mendapat julukan sebagai "Doughboys". Jika sedikit mengeja kata tersebut, pasti terdapat hubungan antara tentara dengan donat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Awal Mula Donat Berbentuk Bundar dan Bolong

Selain itu, sukarelawan sering menyajikan donat kepada pasukan ini di garis depan untuk memberikan sedikit asupan makanan. Tak heran banyak asumsi yang bermunculan dan mengatakan bahwa tentara ini begitu erat dengan donat.

Namun, ternyata semua itu tak benar sebab tak ada relevansinya satu sama lain.

Seragam yang digunakan

Pasukan doughboys Amerika Serikathistory Pasukan doughboys Amerika Serikat

Dilansir dari situs History, Doughboy merupakan istilah atau julukan yang paling umum menyebut pasukan Amerika Serikat yang dikerahkan ke Eropa pada Perang Dunia I.

Tak diketahui bagaimana asal muasalnya penggunaan istilah tersebut, namun dipercaya berasal dari Perang Meksiko pada 1846-1848.

Ketika itu pasukan infanteri Amerika Serikat melakukan perjalanan panjang di atas tanah yang berdebu hingga pakaian mereka seperti lapisan tanah.

Ada juga sumber yang mangatakan bahwa pakaian tentara ini sengaja dilapisi tanah yang hasilnya disebut "Adobes". Nama itu akhirnya berubah menjadi "Dobies" dan akhirnya Doughboys.

Penggunaan lapisan tanah yang digunakan dalam pakaian itu digunakan sebagai penyamaran. Mereka juga mempertahankan warna pakaian tersebut dalam segala kondisi.

Namun penyebutan istilah Doughboys juga sering dikaitkan bagi mereka yang berperang di peperangan besar.

Doughboys AS terakhir dari Perang Dunia I bernama Frank Buckles, yang meninggal pada 2011 di Virginia Barat pada usia 110.

Buckles terdaftar di Angkatan Darat pada usia 16 pada Agustus 1917, empat bulan setelah AS memasuki konflik dan dia bertempur di Perancis.

Sampai saat ini, ada lebih dari 100 patung Doughboys yang berada di seluruh Amerika Serikat sebagai peringatan Perang Dunia I. Sebagian besar patung didirikan pada 1920-an dan seringkali melalui upaya penggalangan dana dari kelompok veteran.

Bahkan komunitas tertentu bisa membeli patung tersebut karena patung Doughboys diproduksi secara massal dan harga yang terjangkau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com