Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Urutan Ke-33 untuk Urusan Mengembalikan Dompet yang Hilang

Kompas.com - 21/06/2019, 19:19 WIB
Ervan Hardoko

Editor

KOMPAS.com - Jika Anda menemukan sebuah dompet berisi uang tergeletak di pinggir jalan, apa yang akan Anda lakukan?

Teori ekonomi klasik menyebutkan karena kepentingan diri sendiri, besar kemungkinan kita akan mengambil dompet itu. Tidak berusaha mencari pemiliknya untuk dikembalikan.

Namun sebuah penelitian baru yang dilakukan di 40 negara justru mengungkap hal yang sebaliknya. Ternyata kebanyakan penemu dompet sebenarnya lebih jujur dari yang diperkirakan.

Paling tidak mereka berusaha untuk mengembalikan dompet yang ditemukan itu kepada pemiliknya.

Baca juga: Indonesia Urutan Ke-22 Dunia Terbanyak Mengirim Siswa Ke Luar Negeri

Sebuah penelitian dengan cara "sengaja menjatuhkan" sekitar 17.000 dompet di 335 kota di seluruh dunia menyimpulkan, lebih besar kemungkinan mengembalikan dompet berisi uang dibandingkan dompet kosong.

Bukan itu saja, semakin banyak uang dalam dompet tersebut semakin besar kemungkinannya dikembalikan.

Laporan penelitian yang diterbitkan di jurnal Science Jumat (21/6/2019) menjelaskan, sekelompok orang menyerahkan dompet yang mereka temukan kepada staf di bank, kantor pos, museum atau tempat lainnya.

Dompet-dompet itu ada yang kosong, dan juga ada yang berisi uang setara Rp 150.000, daftar belanjaan, dan tiga kartu nama dalam bahasa di negara masing-masing sehingga penemunya bisa mengembalikan dompet tersebut.

Penelitian itu menyimpulkan warga di 38 dari 40 negara cenderung mengembalikan dompet yang berisi uang di dalamnya.

"Hal itu tidak kami duga sebelumnya," kata ekonom Alain Cohn dari Universitas Michigan di Amerika Serikat.

Dalam penelitian lapangan di tiga negara, Dr Cohn dan timnya menemukan, ketika jumlah uang dalam dompet dinaikkan menjadi sekitar Rp 1 juta, maka jumlah yang mengembalikan dompet naik menjadi 18 persen.

Menurut Dr Cohn ada dua faktor untuk menjelaskan hasil temuan penelitian ini.

"Yang pertama sikap altruisme, sikap perduli dengan orang lain, meski orang itu tidak kita kenal," katanya.

Baca juga: Paspor Jerman Terkuat di Dunia, Indonesia Peringkat Ke-67

Pendapat ini diperkuat dengan penemuan bahwa dompet yang berisi kunci akan lebih mungkin dikembalikan dibandingkan dompet yang tidak berisi kunci.

"Karena kunci menjadi bahan berharga bagi pemiliknya, sementara bagi penemunya tidak berarti apa pun," kata Dr Cohn.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com