Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selangkah Lagi Jadi PM Inggris, Boris Johnson Ditunggu Jeremy Hunt

Kompas.com - 21/06/2019, 14:11 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber BBC,Politico


LONDON, KOMPAS.com — Peluang mantan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menjadi perdana menteri kini semakin besar.

Hasil pemungutan suara internal Partai Konservatif memastikan eks Wali Kota London itu melenggang ke tahap akhir yang bakal ditentukan oleh 160.000 anggota partai.

Dikutip dari BBC, Johnson meraih 160 dari 313 suara di putaran kelima pemilihan yang digelar Kamis (20/6/2019) sore waktu setempat.

Baca juga: Ketidakpastian Brexit Ancam Iklim Investasi Inggris

Di final, Menlu Jeremy Hunt yang notabene adalah suksesor Johnson bakal menantangnya setelah unggul tipis dari Menteri Lingkungan, Pangan, dan Urusan Rural Michael Gove.

Hunt memperoleh 77 suara, sementara Gove mendapat dukungan dari 75 kolega partai di Parlemen Inggris.

Favorit kuat

Status favorit Johnson memang terlihat sejak awal pemilihan. Politisi berusia 55 tahun itu selalu unggul telak di lima putaran pemilihan.

Tidak sekali pun sembilan kandidat lain bisa mendekati perolehan suaranya. Dia unggul 100 suara dari pesaing dekat dan meraih dukungan separuh kolega partai.

Kunci kemenangannya ialah pemilih akar rumput Partai Konservatif didominasi anggota dengan posisi politik seperti Johnson, yakni skeptis terhadap keanggotaan Inggris di Uni Eropa (UE).

Johnson merupakan arsitek utama sekaligus pemimpin kampanye Leave pada referendum 2016 agar Inggris meninggalkan UE (Brexit).

Dengan tegas, Johnson menyatakan bakal menyelesaikan masalah Brexit yang sudah membelah politik Inggris selama tiga tahun terakhir.

Dia berjanji akan membawa keluar Inggris dari UE pada 31 Oktober dengan atau tanpa kesepakatan Brexit.

Janjinya untuk tetap keluar tanpa kesepakatan memicu kontroversi, bahkan dari sejumlah koleganya karena khawatir bisa memicu huru-hara politik, sosial, hingga ekonomi Inggris.

Sementara Parlemen Inggris telah mengindikasikan bakal berusaha mencegah segala usaha untuk keluar tanpa kesepakatan tersebut.

Namun, posisi politik ini didukung mayoritas pemilih akar rumput yang sudah tidak sabar menginginkan hasil referendum segera diimplementasikan tanpa basa-basi.

Hunt pun menyadari underdog yang disandangnya ketika melawan Johnson. Tetapi, dia yakin kejutan bisa terjadi.

Baca juga: Trump Dukung Boris Johnson Jadi PM Inggris Berikutnya

"Saya tidak ragu dengan tanggung jawab yang ada di bahu saya," kata Hunt setelah memastikan tiket final di tangannya.

Peluang Hunt cukup berat lantaran dia cenderung menginginkan hubungan lebih erat dengan UE. Dia memilih posisi remain atau tetap sebagai anggota UE dalam referendum 2016.

Selain itu, politisi 52 tahun itu kerap disebut kembaran PM Theresa May yang baru saja mengundurkan diri karena dianggap tidak mampu mengimplementasikan Brexit.

"Kami telah mencoba May dan jelas hasilnya gagal," ujar salah seorang anggota partai anonim kepada Politico Europe.

Johnson dan Hunt bakal berkampanye selama satu bulan di seluruh penjuru Inggris untuk merebut hati anggota partai dengan debat dijadwalkan digelar pada 9 Juli.

Adapun pengganti May sebagai orang nomor satu negeri "Ratu Elizabeth" itu bakal diumumkan pada 22 Juli.

Baca juga: Tak Lagi Urus Brexit, PM Inggris Pilih Nonton Kriket

Dua sosok kontras

Sosok Johnson dan Hunt bagaikan bumi dan langit. Kedua politisi ini dikenal mempunyai kepribadian dan gaya politik berbeda.

Johnson dikenal dengan reputasi sebagai politisi yang dikenal dunia ketika menjabat Wali Kota London tatkala jadi tuan rumah Olimpiade 2012.

Sosok yang menghabiskan masa muda sebagai jurnalis itu bisa dibilang sebagai salah satu politisi Inggris yang paling populer, tetapi juga paling kontroversial.

Dia merupakan sosok kharismatik, penuh percaya diri, humoris, dekat dengan rakyat, dan sering turun mengecek kondisi langsung.

Baca juga: May Mundur, Ini 4 Hal soal Pertarungan Merebut Kursi PM Inggris...

Sekitar 52 persen warga London menyebut Johnson menjalankan tugas dengan baik sebagai wali kota selama delapan tahun, 2008-2016.

Dikenal karena pembawaannya yang flamboyan, dia sering muncul dengan rambut acak-acakan, pakaian tak rapi, dan sering terlambat datang ke acara.

Gaya kontroversial yang membuatnya kerap dibandingkan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump itu juga dibumbui oleh kehidupan pribadi yang penuh warna.

Tercatat menikah dua kali, Johnson pernah dipecat sebagai menteri muda bayangan urusan seni pada 2004 setelah ketahuan berbohong tentang perselingkuhannya.

Johnson juga lekat dengan tulisan dan ucapan yang kerap menuai kontroversi. Dia pernah dipecat sebagai jurnalis The Times karena merekayasa kutipan.

Dia pernah memicu kemarahan publik ketika menulis wanita Muslim yang memakai burqa terlihat seperti kotak surat.

Baca juga: PM Inggris Umumkan Pengunduran Diri

Tidak ketinggalan juga puisinya pada 2016 mengenai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang berhubungan seks dengan seekor kambing memicu kegegeran.

Dibanding Johnson, Hunt merupakan sosok yang relatif bersih dari kontroversi. Dia menjabat sebagai anggota parlemen sejak 2005. Karier politiknya melesat pelan tapi pasti.

Dia dikenal setelah dianggap sukses menggelar Olimpiade 2012 sebagai Menteri Kebudayaan, Olimpiade, Media, dan Olahraga Inggris.

Setelah Olimpiade, Hunt didapuk sebagai menteri kesehatan, salah satu posisi kabinet tersulit yang diembannya dalam enam tahun. Menjadikannya menkes dengan masa terlama dalam sejarah Inggris.

Kerap diasosiasikan dengan posisi politik yang lebih liberal, Hunt menggantikan Johnson sebagai menlu pada Juli 2018.

Untuk urusan kehidupan pribadi, Hunt adalah lulusan Oxford yang fasih berbahasa Jepang, bahasa yang dipelajari ketika mengajar Inggris di Jepang.

Pendukung Hunt menggambarkannya sebagai antitesis Johnson, yakni tenang, tidak tergesa-gesa, disiplin berkata, dan penuh perhitungan matang.

“Dia adalah pendengar yang baik dan pemikir yang dalam,” ucap Vicky Ford, pendukung utama Hunt, seperti dikutip Politico Europe.

Baca juga: Pemilu 2019 Dianggap Sukses, PM Inggris Ucapkan Selamat untuk Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com