Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump soal Drone AS Ditembak Iran: Ada Orang Bodoh yang Melakukannya

Kompas.com - 21/06/2019, 10:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berusaha menurunkan tensi ketegangan setelah Iran mengumumkan menembak jatuh drone mereka.

Pernyataan itu Trump ucapkan setelah menggelar pertemuan dengan para pejabat keamanan nasional untuk membahas insiden jatuhnya drone Global Hawk, Rabu (19/6/2019) malam.

Trump berkata, dia memprediksi ada jenderal atau perwira Iran yang melakukan kesalahan dengan menembak jatuh drone mereka di kawasan Selat Hormuz.

Baca juga: Iran Tembak Jatuh Sebuah Drone Milik Amerika Serikat

"Saya kira sulit memercayai jika mereka sengaja melakukannya. Saya pikir ada orang bodoh yang melakukannya. Itu langkah bodoh," kata Trump dikutip The Guardian Jumat (21/6/2019).

Trump menegaskan pemerintahannya akan merespons secara militer jika pasukan atau proksi Iran merugikan AS. Namun, dia menuturkan tak ingin mengambilnya.

"Sebab di dalam drone, kami tidak mempunyai pria atau perempuan," jawab Trump. "Anda akan melihatnya," begitulah respons Trump ketika ditanya bagaimana reaksi AS.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif dan militer AS menawarkan grafik yang menunjukkan jalur penerbangan dan di mana drone itu dijatuhkan.

Zarif menyatakan Iran sudah mengamankan sejumlah bagian dari drone yang ditembak jatuh di perairannya dan drone itu lepas landas dari Uni Emirat Arab.

Sementara peta yang dirilis oleh Komando Sentral AS di Twitter memperlihatkan drone itu jatuh di Selat Hormuz yang merupakan perairan internasional.

Trump menegaskan tidak ingin menciptakan perang di Timur Tengah. "Namun, mereka menembak jatuh drone. Saya tegaskan negara ini tak akan diam saja," katanya.

Para pejabat Iran menyatakan mereka sengaja menembak drone dan mengklaim keberbasilan pasukan. Namun, mereka menegaskan pesawat nirawak berada di wilayah mereka.

Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht-Ravanchi mengungkap drone itu berada dalam mode siluman dan melakukan operasi memata-matai yang begitu jelas.

Dalam surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Takht-Ravanchi berujar drone itu masuk wilayah udara Iran meski mendapat peringatan radio.

Sementara Komandan Garda Revolusi Hoseein Salami menegaskan keputusan menembakkan rudal yang menghancurkan drone itu merupakan pesan yang jelas kepada AS.

"Perbatasan kami tidak bisa diganggu gugat. Kami akan bertindak keras terhadap segala agresi. Kami tak ingin perang. Namun, kami mempertahankan negara kami," ujar Salami.

Baca juga: Trump: Iran Lakukan Kesalahan yang Sangat Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com