Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Anti-UU Ekstradisi Siap Gelar "Piknik" di Luar Gedung Legislatif Hong Kong

Kompas.com - 20/06/2019, 21:24 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Kelompok oposisi Hong Kong kembali menyerukan aksi demonstrasi besar-besar, setelah tuntutan para pengunjuk rasa tidak mendapat tanggapan dari pemerintah yang pro-Beijing.

Dilansir AFP, massa kini mengancam bakal kembali menggelar aksi di luar gedung legislatif Hong Kong, pada Jumat (21/6/2019).

Jutaan pengunjuk rasa diklaim telah turun ke jalanan Hong Kong awal bulan ini untuk menentang rencana perubahan Undang-Undang Ekstradisi yang memungkinkan para pelanggar untuk diekstradisi ke China daratan.

Meski akhirnya pembahasan UU Ekstradisi telah ditangguhkan, aksi demonstrasi yang telah menewaskan satu orang itu kini telah berubah menjadi gerakan besar yang mengecam pemerintahan Hong Kong.

Baca juga: Buntut Protes UU Ekstradisi, Pemimpin Hong Kong Kembali Minta Maaf

Kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam juga telah menyampaikan permohonan maaf kepada penduduk Hong Kong karena telah memicu perlawanan dari masyarakat.

Namun tindakan penangguhan RUU Ekstradisi maupun permintaan maaf dari pemerintah tidak berhasil meredakan kemarahan rakyat yang menuntut Carrie Lam untuk mundur dan UU Ekstradisi ditarik sepenuhnya.

Kini, sejumlah kelompok protes, termasuk serikat mahasiswa, telah menyerukan kepada para pendukungnya untuk kembali bergerak dan berkumpul di kompleks utama pemerintah, pada Jumat (21/6/2019).

Mereka berencana menggelar "piknik" di luar gedung legislatif Hong Kong mulai pukul 07.00 waktu setempat.

Mereka juga merekomendasikan protes bergerak lambat di jalan-jalan dan transportasi umum, serta mengajak massa untuk berkumpul di bagian lain kota untuk menunjukkan dukungan.

"Bermekaran lah di mana-mana," tulis pernyataan dari delapan kelompok protes informal yang diedarkan melalui grup obrolan di aplikasi Telegram.

"Ada banyak cara untuk berpartisipasi. Pikirkan secara baik-baik caramu sendiri untuk menunjukkan cintamu kepada Hong Kong."

"Tanggal 21 Juni bukan akhir dari pertempuran. Akan ada lebih banyak dalam beberapa hari mendatang," lanjut pesan tersebut.

Baca juga: Meski UU Ekstradisi Ditunda, Aksi Massa di Hong Kong Bakal Tetap Jalan

Kelompok-kelompok itu juga merekomendasikan pemogokan massal, tetapi tidak segera jelas kelompok bisnis atau profesional mana yang mendukung ajakan tersebut.

Pemerintah setempat telah mengumumkan jika kantor pemerintahan pusat akan tutup pada Jumat (21/6/2019), sebagai pertimbangan keamanan.

Selain menuntut mundurnya kepala eksekutif dan pencabutan undang-undang, massa pengunjuk rasa juga menuntut pembebasan mereka yang ditahan selama bentrokan dengan polisi pekan lalu dan untuk digelarnya penyelidikan atas dugaan kebrutalan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com