Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Veteran Perang Dunia II Ini Akhirnya "Lulus" dari SMA Setelah 76 Tahun

Kompas.com - 20/06/2019, 19:46 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Fox News

CHICAGO, KOMPAS.com - Seorang veteran Perang Dunia II yang telah berusia 94 tahun, akhirnya menerima ijazah SMA setelah melewatkan hari kelulusannya upacara lebih dari 76 tahun lalu.

William C Wagner harus berangkat untuk melayani negara dalam Perang Dunia II pada 1943, ketika dia masih duduk di bangku SMA.

Namun pada Kamis (20/6/2019), Wagner akhirnya kembali ke sekolahnya di SMA Tilden, untuk menghadiri upacara kelulusan.

"Hampir 76 tahun. Ya, butuh waktu begitu lama untuk mendapatkan ijazah, alih-alih hanya melewati empat tahun," kata Wagner sambil tertawa.

Wagner mengatakan, dia menghabiskan masa kecil hingga remajanya di South Side, Chicago.

Baca juga: Veteran Perang Dunia II Ini Bertemu Wanita yang Dicintainya 75 Tahun Kemudian

Dia sedang merampungkan pendidikannya di sekolah menengah saat kemudian dia terpilih untuk bergabung dengan Angkatan Laut untuk membela negaranya dalam Perang Dunia II.

Wagner mengaku masih ingat saat dirinya mulai bergabung dengan Angkatan Laut AS pada 12 Juni 1943, hari yang mungkin tidak pernah dilupakannya.

"Saya sedang menyelesaikan paruh terakhir tahun senior saya di SMA. Saya mengambil jurusan sejarah dan kewarganegaraan. Saya dipanggil menemui dewan pengurus wajib militer dan mereka mengatakan jika saya terpilih sehingga harus berangkat," ujarnya.

Wagner bertugas di kapal perang USS Yosemite, yang bertugas memperbaiki kapal-kapal yang diserang selama Pearl Harbor. Dia ditempatkan di bagian dapur.

"Saya seorang koki. Saya tidak pernah kelaparan," ujarnya, dikutip ABC7 News Chicago.

Karena harus bergabung dengan angkatan laut, Wagner tidak sempat merasakan hari kelulusannya pada 1944.

Namun berkat putranya, Forrest Wagner, veteran itu akhirnya dapat merasakan berdiri di panggung kelulusan dan menerima ijazah SMA-nya.

"Saya berpikir, betapa mengagumkannya seorang remaja yang memilih untuk menempatkan kepentingan negaranya di atas keinginan dan kebutuhan dirinya sendiri," ujar Forrest.

"Apa yang dia korbankan untuk saya, saudara-saudara saya, juga kepada negaranya. Saya percaya saya tidak akan pernah bisa membalas itu semua," lanjutnya.

Namun Forrest ingin memberikan kejutan kepada sang ayah. Dia mencoba untuk mendapatkan ijazah untuk ayahnya.

Halaman:
Sumber Fox News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com