Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Samuel Morse Menerima Paten Telegraf

Kompas.com - 20/06/2019, 13:01 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alat komunikasi menjadi salah satu sarana penting bagi manusia untuk bisa terhubung dengan manusia lain. Sebelum berkembangnya telepon dan internet, sistem komunikasi masih belum bisa dikatakan sempurna.

Di masa lalu, manusia belum bisa melakukan komunikasi dari tempat yang letaknya berjauhan. Kondisi ini berubah saat seorang penemu asal Amerika Serikat bernama Samuel Morse membuat sistem komunikasi yang dikenal telegraf.

Samuel Morse mendesain alat ini dengan menggunakan aliran listrik untuk mengirim pesan yang berbentuk kode melalui kabel. Morse segera mendemontrasikan alatnya ke publik, mematenkan dan meyakinkan Kongres Amerika Serikat tentang temuannya.

Dia mengatakan, penemuan ini akan bisa membantu dan mempermudah komunikasi di AS. Tak lama setelah itu, Samuel Morse mendapatkan paten resmi atas penemuan revolusionernya pada hari ini 175 tahun yang lalu, tepatnya 20 Juni 1844.

Baca juga: Kisah Pesan Telegraf Pertama Samuel Morse: Apa yang Tuhan Lakukan?

Penemuan ini menjadi titik terang bagi komunikasi jarak jauh dan merevolusi cara berkomunikasi lebih baik.

Setelah mendapat persetujuan Kongres AS, berbagai perusahaan berdiri dengan menggunakan hak paten ciptaan Morse. Perusahaan itu kemudian membangun jaringan telegraf di wilayah AS.

Komunikasi cepat sangat membantu AS dan membuat perjalanan kereta api lebih aman. Ini memberikan dorongan bagi bisnis yang dilakukan di jarak yang sangat jauh.

Pengembangan

Sebuah mesin telegraf morsewww.btcl.gov.bd Sebuah mesin telegraf morse
Samuel Finley Breese Morse atau lebih dikenal Samuel Morse lahir pada 27 April 1791 di Charlestown, Massachusetts.

Awalnya dia kuliah di Universitas Yale dan tertarik pada seni dan ilmu kelistrikan. Setelat lulus, dia menjadi penulis dalam penerbit buku di Boston. Namun, melukis terus tumbuh menjadi minat utamanya, hingga dia mencoba untuk fokus pada keahlian ini.

Dilansir dari Britannica, kegelisahan muncul dari dalam dirinya ketika dia mendengar penemuan elektromagnetik. Ketertarikannya pada listrik menjadikannya segera bertolak ke Eropa untuk mempelajari lebih dalam mengenal hal ini.

Kejeniusannya bisa menghasilkan prototipe pertama dari telegraf. Bersama dengan temannya Leonard Gale dan Alfred Vail, dia demonstrasikan penemuannya menggunakan kode Morse, di mana titik dan garis menggantikan huruf dan angka.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Samuel Morse, Penemu Sandi Morse

Inilah langkah awal dari perkembangan telegraf. Ketika Morse kembali ke Amerika Serikat, penemuan ini bisa diterima dengan baik.

Orang-orang menginginkan informasi yang lebih cepat dan mudah, sementara penggunaan ini haruslah dibarengi dengan sistem stasiun telegraf yang terpadu.

Pada 1851, Perusahaan Telegraph Printing New York dan Mississippi Valley berdiri untuk melayani sistem telegraf.

Untuk memperbesar jangkauan, kedua perusahaan mengubah namanya menjadi Western Union dan menyelesaikan jalurnya di seluruh Amerika Serikat. Perusahaan juga menyediakan sekitar 32.186 kilometer kabel untuk menunjang akses telegraf.

Perusahaan juga mencoba mengembangkan kabel untuk bisa digunakan melintasi Samudera Atlantik pada 1860-an. Setelah keberhasilan ini, penggunaan telegraf semakin meluas dan menjangkau berbagai negara.

Pada akhir abad ke-19, teknologi ini sudah mencapai Afrika, Asia dan Australia. Telegraf menjadi alat komunikasi jarak jauh yang populer terutama pada dekade 1920-an hingga 1930-an, baik untuk kepentingan sipil maupun militer.

Selama Perang Dunia II, para petugas pengantar telegram dari Western Union menjadi sesuatu yang menakutkan. Hal ini biasanya mereka membawa kabar buruk dari medan pertempuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com