Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dibunuh, Khashoggi Sempat Disebut sebagai "Hewan Kurban"

Kompas.com - 20/06/2019, 12:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

JENEWA, KOMPAS.com - Sekitar 13 menit sebelum Jamal Khashoggi memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018, terjadi percakapan antara tim yang dikirim membawanya.

Di akhir percakapan, Maher Abdulaziz al-Mutreb, perwira senior intelijen sekaligus pengawal Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS), bertanya apakah "hewan kurban" sudah datang.

"Dia sudah sampai," balas anggotanya berdasarkan transkrip rekaman video dalam laporan pakar PBB Agnes Callamard soal pembunuhan Khashoggi yang dirilis Rabu (19/6/2019).

Baca juga: Pembunuhan Khashoggi, Pakar PBB Minta Putra Mahkota Saudi Disanksi

Callamard yang merupakan Pelapor Khusus PBB untuk Eksekusi Ekstrayudisial, Ringkasan, Arbitrasi itu berkata, MBS juga bertanggung jawab atas kasus itu.

Dilansir Al Jazeera Kamis (20/6/2019), laporan Callamard menyatakan terdapat "bukti kredibel" Saudi berusaha menghancurkan bukti dengan membersihkan lokasi kejadian.

Negosiasi antara Saudi dan Turki tentang investigasi gabungan bru terjadi dua pekan setelah kejadian. Penyelidik Turki baru diizinkan masuk konsulat pada 15 Oktober.

Meski begitu, mereka hanya diizinkan selama enam jam. Begitu pun ketika mereka memasuki rumah konsul pada 17 Oktober. Mereka hanya punya 13 jam untuk memperoleh informasi.

Selama penyelidikan itu, otoritas Turki menemukan reaksi terbatas Luminol (untuk mendeteksi jejak darah di TKP) dan mereka melakukan hasil tes lainnya.

Callamard menemukan sangat mungkin dilakukan pencegahan untuk melindungi pelaku dari darah dan cairan lain. Jadi, dikatakan pembunuhan itu telah direncanakan.

Kemungkinan kedua bahwa TKP itu sudah dibersihkan oleh "profesional" segera stelah kejadian. Laporan itu mengutip pembersih lokal untuk datang pada 15 Oktober pagi.

Penyelidik Turki kepada Callamard mengatakan mereka menemukan bukti terkait kemungkinan adanya penggantian karpet di ruang pengarahan konsulat.

Kemudian pada 5 Oktober atau tiga hari setelah kejadian, salah satu mobil konsulat yang diduga membawa jenazah Khashoggi, dibawa ke tempat pencucian mobil.

Baca juga: Ada Bukti Putra Mahkota Saudi MBS Terlibat Pembunuhan Khashoggi

Callamard menuturkan, Riyadh berada dalam kewajiban untuk bekerja sama dengan Turki. Namun dia menyebut Saudi tidak mempunyai iktikad baik dan bermaksud menghalangi keadilan.

"Arab Saudi jelas berusaha menciptakan kesulitan kepada pihak Turki. Mereka mencegah investigasi yang menyeluruh Turki dan berupaya menghalangi," kata Callamard.

Dia melanjutkan perbuatan merusak barang bukti itu tak bakal terjadi tanpa sepengetahuan putra mahkota.

Callamard menyoroti misi 15 anggota tim pembunuh yang harus membutuhkan koordinasi hingga bantuan pemerintah.

Bantuan logistik itu, tutur Callamard, sangatlah kompleks yang melibatkan banyak penerbangan. Termasuk dua jet pribadi dengan salah satunya berada dalam perlindungan diplomatik.

Menurut rekaman sebelum pembunuhan, seorang pejabat konsulat smepat mengungkapkan bahwa Khashoggi merupakan salah satu pribadi yang "sedang dicari" Saudi.

Baca juga: Tunangan Khashoggi Siap untuk Bertemu dengan Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com