JENEWA, KOMPAS.com - Sekitar 13 menit sebelum Jamal Khashoggi memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018, terjadi percakapan antara tim yang dikirim membawanya.
Di akhir percakapan, Maher Abdulaziz al-Mutreb, perwira senior intelijen sekaligus pengawal Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS), bertanya apakah "hewan kurban" sudah datang.
"Dia sudah sampai," balas anggotanya berdasarkan transkrip rekaman video dalam laporan pakar PBB Agnes Callamard soal pembunuhan Khashoggi yang dirilis Rabu (19/6/2019).
Baca juga: Pembunuhan Khashoggi, Pakar PBB Minta Putra Mahkota Saudi Disanksi
Callamard yang merupakan Pelapor Khusus PBB untuk Eksekusi Ekstrayudisial, Ringkasan, Arbitrasi itu berkata, MBS juga bertanggung jawab atas kasus itu.
Dilansir Al Jazeera Kamis (20/6/2019), laporan Callamard menyatakan terdapat "bukti kredibel" Saudi berusaha menghancurkan bukti dengan membersihkan lokasi kejadian.
Negosiasi antara Saudi dan Turki tentang investigasi gabungan bru terjadi dua pekan setelah kejadian. Penyelidik Turki baru diizinkan masuk konsulat pada 15 Oktober.
Meski begitu, mereka hanya diizinkan selama enam jam. Begitu pun ketika mereka memasuki rumah konsul pada 17 Oktober. Mereka hanya punya 13 jam untuk memperoleh informasi.
Selama penyelidikan itu, otoritas Turki menemukan reaksi terbatas Luminol (untuk mendeteksi jejak darah di TKP) dan mereka melakukan hasil tes lainnya.
Callamard menemukan sangat mungkin dilakukan pencegahan untuk melindungi pelaku dari darah dan cairan lain. Jadi, dikatakan pembunuhan itu telah direncanakan.
Kemungkinan kedua bahwa TKP itu sudah dibersihkan oleh "profesional" segera stelah kejadian. Laporan itu mengutip pembersih lokal untuk datang pada 15 Oktober pagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.