Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2019, 19:19 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Ribuan dokter di India, Senin (17/6/2019), melakukan aksi mogok menuntut perlindungan yang lebih besar bagi tenaga medis dari kekerasan oleh pasien maupun keluarga pasien.

Aksi mogok nasional yang diagendakan berlangsung hingga Selasa (18/6/2019) pagi ini sebagai bentuk solidaritas atas insiden penganiayaan tiga dokter di negara bagian Benggala Barat oleh kerabat pasien yang meninggal.

Asosiasi Medis India (IMA), yang mewakili 350.000 dari 900.000 dokter di India, menyerukan adanya hukuman yang lebih keras terhadap pelaku penyerangan staf medis.

Dilansir AFP, IMA menyalahkan tindak penyerangan terhadap tenaga medis yang disebabkan oleh "harapan tinggi" dari pasien maupun keluarganya, selain juga karena buruknya infrastruktur dan minimnya tenaga medis.

Baca juga: Tuntut Kenaikan Gaji, Dokter di Zimbabwe Gelar Aksi Mogok Kerja

Organisasi tersebut menyerukan agar rumah sakit memiliki lebih banyak kamera keamanan dan memberlakukan pembatasan terhadap pengunjung yang menemani maupun penjenguk pasien.

Aksi mogok, yang tidak termasuk layanan darurat, digelar bertepatan dengan pertemuan pertama parlemen pascapemilihan umum yang kembali menunjuk Narendra Modi sebagai perdana menteri.

Di saat aksi mogok nasional baru dilangsungkan Senin (17/6/2019), aksi dalam skala lebih kecil telah dimulai sejak pekan lalu di ibu kota Benggala Barat, Kolkata, setelah sebuah keluarga menyerang tiga orang dokter karena gagal menyelamatkan pasien yang dirawat di rumah sakit pemerintah.

Kerabat pasien menuding kematian anggota keluarga mereka disebabkan kelalaian dokter. Akibat penyerangan tersebut, dua staf medis mengalami luka parah.

Aksi mogok dokter di Benggala Barat telah berdampak pada lumpuhnya layanan medis bagi sekitar 90 juta penduduk.

Dokter di negara bagian itu akan bertemu dan membahas aksi mogok dengan menteri utama Benggala Barat Mamata Banerjee, Senin (17/6/2019).

India diketahui hanya menganggarkan kurang dari dua persen PDB untuk sektor kesehatan, menjadikannya salah satu negara dengan investasi bidang kesehatan terendah, dengan WHO menempatkan India di bawah Irak bahkan Venezuela.

Baca juga: Pasang Iklan Aborsi, Dua Dokter Spesialis Ginekologi Didenda

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com