Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Peluncuran "Discovery STS-51G", Bawa Astronot Muslim Pertama

Kompas.com - 17/06/2019, 19:13 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penjelajahan antariksa menjadi sorotan serius oleh berbagai negara di dunia. Berbagai negara berusaha untuk bisa mencapai antariksa dan mengungkap misteri yang terkandung di dalamnya.

Selama ini dua negara yang mendominasi adalah Amerika Serikat dengan astronotnya dan Rusia dengan kosmonotnya. Mereka berusaha menentukan siapa yang tercepat dalam perlombaan yang biasa dikenal sebagai "Space Race" atau balapan antariksa.

Pada era 1980-an, astonot dari negara lain juga ikut serta dalam misi tersebut. Tercatat, seorang asal Arab Saudi bernama Sultan bin Salman Al Saud ikut andil dalam misi penjelahan antariksa.

Bersama dengan lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA), Sultan bin Salman Al Saud terbang menuju angkasa bersama pesawat ulang alik Discovery STS-51G.

Discovery lepas landas dari Kennedy Space Center, Florida pada 17 Juni 1985 dengan membawa tiga satelit komunikasi sebagai muatan utamanya.

Dalam penerbangan kali ini, Al Saud sebagai spesialis muatan bersama Patrick Baudry dari Perancis. Sementara itu Daniel C Brandenstein selaku komandan, John O Creighton selaku pilot, Shannon W Lucid, Steven R Nagel, dan John M Fabian selaku spesialis misi berasal dari Amerika Serikat.

Keberhasilan ini memantapkannya sebagai orang Arab Saudi pertama yang menjelajahi antariksa, sekaligus Muslim pertama dunia yang bisa meluncur ke angkasa.

Baca juga: Sederet Wahana Luar Angkasa yang Tercatat dalam Rekor Antariksa

Keturunan kerajaan

Kru yang tergabung dalam Discovery  STS 51-G Spacefact Kru yang tergabung dalam Discovery STS 51-G

Sultan bin Salman Al Saud atau Sultan bin Salman Abdulaziz Al Saud lahir di Riyadh, Arab Saudi pada 27 Juni 1956. Dia merupakan astronot warga negara Arab Saudi pertama sekaligus anggota pertama keluarga kerajaan yang bepergian ke luar angkasa.

Dia mendapatkan pendidikan di Amerika Serikat dan gelar komunikasi dari University of Denver (Colorado).

Setelah itu dia mendapatkan gelar master dalam ilmu sosial dan politik dari Maxwell School of Citizenship and Public Affairs di Syracuse University (New York).

Dilansir dari Britannica, setelah lulus dia bekerja di Kementerian Informasi di Arab Saudi sebagai peneliti dan menjabat sebagai wakil direktur untuk Komite Informasi Olimpiade Arab Saudi pada Olimpiade 1984 di Los Angeles.

Pada 1985, ia ditugaskan sebagai perwira di Angkatan Udara Kerajaan Saudi dan bertugas sebagai pilot pesawat tempur.

Tahun itu juga dia juga terpilih oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) sebagai spesialis muatan untuk misi pesawat ulang-alik STS-51G.

Al Saud memulai jadwal pelatihan singkat bersama dengan awak lainnya. Dia mewakili Organisasi Komunikasi Satelit Arab (Arabsat) sekaligus melakukan demo untuk satelit ARABSAT-1B.

Baca juga: 4 Kisah Inspiratif Kosmonot dan Astronot di Ruang Angkasa...

Selain satelit ini, misi itu juga membawa satelit Morelos I (Meksiko) dan Telstar 3D (AT&T Corporation). Ketiganya bisa mencapai tempat yang telah ditetapkan.

Dalam misi tersebut juga membawa modul Spartan untuk percobaan astronomi. Spartan 1 memiliki bobot 140 kilogram sukses dioperasikan di antariksa.

Ketika berada di luar angkasa, Al Saud melakukan serangkaian uji coba yang sebelumnya telag dirancang ilmuwan Arab Saudi. Salah satunya adalah percobaan gas terionisasi dan percobaan tentang minyak dan air ketika dicampur dalam gravitasi nol.

Selain itu, Al Saud juga berkomunikasi dengan Pamannya, Raja Fahd melalui telepon dan disiarkan di saluran televisi di Timur Tengah.

Kembali ke Bumi

Sultan ibn Salman Al SaudAmericaspace Sultan ibn Salman Al Saud

Setelah kurang lebih tujuh hari di antariksa, mereka akhirnya kembali ke bumi. Tepat pada 24 Juni 1985 pesawat sampai di Pangkalan Angkatan Udara Edwards.

Setelah kembali ke Bumi, Al Saud menjadi anggota pendiri Association of Space Explorers, sebuah organisasi internasional untuk astronot dan kosmonot yang telah melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Prestasinya yang unik membawanya banyak penghargaan negara, terutama dari negara-negara Muslim dan Arab seperti Pakistan, Kuwait, Qatar, Bahrain, Maroko, dan Suriah.

Pada tahun 2000, Sultan diangkat sebagai sekretaris jenderal pertama Komisi Pariwisata Tertinggi di Arab Saudi.

Dalam posisi ini, ia bekerja untuk memperluas dan meningkatkan sektor pariwisata di negaranya dengan memainkan peran utama dalam mengembangkan negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com