Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2019, 17:59 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Beberapa foto yang menggambarkan tertibnya kendaraan bermotor di sebuah jalanan sebuah kota di Asia tersebar dan viral di media sosial.

Dalam foto-foto itu, telihat kendaraan roda dua berbaris teratur di sebelah kanan kendaraan roda empat dengan tidak melewati garis pembatas yang memisahkan dua jalur di jalan itu.

Kendaraan itu panjang mengular dan tidak melewati garis pembatas demi mendapatkan posisi depan. Padahal, jalur di sebelahnya terlihat kosong.

Dari plat nomor kendaraan, helm, dan bentuk taksi yang tertangkap kamera, diketahui gambar itu diambil di sebuah negara bagian India bernama Mizoram.

Meski sama-sama terjadi penumpukan kendaraan, lalu lintas di Mizoram jauh berbeda dengan pemandangan kemacetan yang terjadi di New Delhi atau negara itu secara umum.

Baca juga: Hoaks, Wahana Ekstrem Gyro Drop Lemparkan Pengguna di Ketinggian

Tumpukan kendaraan yang ada di ibu kota India itu begitu runyam tidak ada keteraturan antara kendaraan roda dua dan roda empat di jalanan. Semua tercampur menjadi satu sehingga membuat antrean memanjang tidak tertata.

Apa yang terjadi di Mizoram tidak hanya terlihat rapih, namun juga menakjubkan. Hal itu karena di jalan-jalan tersebut tidak terlihat satu pun anggota kepolisian yang berjaga mengatur para pengendara.

Artinya, tertib lalu lintas yang ditunjukkan di negara bagian yang letaknya berdekatan dengan Myanmar ini benar-benar datang dari kesadaran diri pengendaranya masing-masing.

Tidak hanya itu, berdasarkan video yang dibagikan di laman Outlook India, wilayah ini tidak memiliki masalah parkir liar yang mengganggu kelancaran lalu lintas. Setiap kantor pemerintah atau hotel di sana memiliki tempat parkir sendiri sehingga tidak memenuhi bahu jalan.

Baca juga: Alasan UPN Veteran Jakarta Buka Jalur Prestasi untuk Youtuber dengan 10.000 Subscribers

Persimpangan jalan di Mizoram banyak yang tidak dipasang lampu lalu lintas. Akan tetapi, hal itu tidak menjadi masalah yang berarti bagi para pengguna jalanan, termasuk para pejalan kaki yang akan menyeberang jalan.

Seorang petugas pengatur lalu lintas dengan peluitnya cukup untuk membuat semua teratur dan berjalan lancar.

Dengan berdiri di tengah persimpangan jalan, pengatur lalu lintas ini cukup meniup peluit dan menggunakan tangannya untuk mengatur kendaraan dari arah mana yang harus jalan dan berhenti.

Untuk hal ini, semua pengendara dan pengguna jalan juga begitu mudah di atur. Mereka menaati perintah pengatur lalu lintas tanpa banyak mengeluarkan suara klakson yang membuat bising telinga.

Meski ketertiban lalu lintas dan kesadaran masyarakat sudah begitu tinggi, kepadatan volume kendaraan di kota ini masih menjadi permasalahan tersendiri untuk segera diselesaikan.

Dilansir dari East Mojo, kepolisian setempat tengah menguji coba satu kebijakan baru untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang ada di wilayahnya. Salah satunya dengan menerapkan pembatasan plat nomor kendaraan.

Pada April lalu, pemerintah mengatur pembatasan pengoperasian kendaraan bermotor di jalanan Mizoram, khususnya di wilayah ibu kota Aizawl.

Kendaraan dengan nomor plat berakhiran angka 1 dan 2 mendapat jatah menggunakan jalanan pada hari Senin, 3 dan 4 hari Selasa, 5 dan 6 hari Rabu, 7 dan 8 hari Kamis, 9 dan 0 hari Jumat. Sementara hari Sabtu dan Minggu adalah hari bebas.

Inspektur Polisi Mizoram Jenderal John Neilaila menyebut aturan ini baru akan diujicobakan selama satu bulan dimulai pada 1 Juni lalu.

Jika berhasil dan efektif mengurangi kepadatan kendaraan, maka akan diterapkan secara permanen di Mizoram.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com