Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2019, 16:16 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

DHAKA, KOMPAS.com - Otoritas Bangladesh tengah menggencarkan reformasi terhadap sistem pidana negara itu, salah satunya dengan meningkatkan menu sarapan di rumah tahanan.

Disampaikan Wakil Kepala Direktorat Penjara, Bazlur Rashid, lebih dari 81.000 narapidana di seluruh penjara di penjuru Bangladesh, sejak Minggu (16/6/2019), telah dapat merasakan menu sarapan baru.

Menu sarapan baru tersebut akan menggantikan menu yang telah diberikan kepada para tahanan penjara di Bangladesh sejak diperkenalkan oleh penguasa kolonial Inggris sekitar 200 tahun lalu pada abad ke-18.

Sebelumnya, para narapidana di penjara Bangladesh hanya akan mendapatkan roti dan sari tebu sebagai menu sarapan mereka.

Tetapi kini, menu sarapan bagi para narapidana di penjara Bangladesh telah ditingkatkan, menjadi roti, sayuran, manisan, dan khichdi, yakni nasi berbumbu yang dimasak dengan biji-bijian.

Baca juga: Ambil Manfaat Besar dengan Rutin Sarapan Gandum Utuh dan Biji-bijian

"Sebelumnya pada tahanan hanya akan diberi 116 gram roti dan 14,5 gram sari tebu," kata Rashid, dikutip AFP.

Bangladesh saat ini memiliki 60 fasilitas penjara yang difungsikan untuk menampung sekitar 35.000 narapidana.

Jumlah fasilitas yang tidak sebanding dengan para tahanan menjadikan penjara di Bangladesh terkenal padat dan pada akhirnya menuai kecaman dari organisasi hak asasi manusia.

Para narapidana juga sering mengeluhkan tentang kualitas dan kuantitas makanan yang diberikan kepada tahanan.

Rashid mengatakan, dilakukannya perubahan dalam menu makanan di penjara tersebut adalah bagian dari rangkaian reformasi demi membantu para narapidana tetap termotivasi dan direhabilitasi.

"Kami secara bertahap mencoba untuk beradaptasi, sehingga para narapidana dapat mereformasi diri mereka sendiri selama berada di dalam fasilitas penjara," ujar Rashid.

"Makanan yang baik membuat orang merasa bahagia," tambahnya.

Baca juga: Terlambat Sarapan, Pria Ini Lolos dari Ledakan Bom Sri Lanka

Selain merubah menu sarapan, otoritas penjara Bangladesh juga memperkenalkan fasilitas panggilan telepon murah untuk para narapidana.

"Para tahanan kini dapat berbicara dengan keluarga mereka melalui sambungan telepon yang disaring kapan pun mereka mau," kata Rashid.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com