Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2019, 15:15 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BRASILIA, KOMPAS.com - Presiden Brasil mengkritik keputusan Mahkamah Agung yang mengkriminalisasi homofobia, menyebut hal tersebut justru akan merugikan kaum gay.

Mahkamah Agung Brasil, pada Kamis (13/6/2019), menggelar pemungutan suara untuk mengkriminalisasi homofobia.

Hasilnya, sebanyak delapan dari 11 hakim Mahkamah Federal Agung memberikan suara untuk mendukung tindakan kriminalisasi homofobia dan mengklasifikasikannya sebagai kejahatan yang sama dengan rasisme.

Tindakan rasisme di Brasil dapat menghadapi ancaman hukuman satu hingga tiga tahun penjara atau denda.

Namun menurut Bolsonaro, yang pernah mengeluarkan pernyataan homofobik, di mana dia lebih memilih putranya mati daripada menjadi gay, menilai keputusan Mahkamah Agung itu akan membuat perusahaan-perusahaan berpikir dua kali sebelum mempekerjakan kaum gay.

Baca juga: Mahkamah Agung Brasil Setuju Kriminalisasi Homofobia

"Para pemberi kerja akan berpikir dua kali sebelum mempekerjakan seorang gay karena takut mereka dapat dituduh homofobia," kata Bolsonaro kepada wartawan.

Presiden sayap kanan itu juga mengatakan bahwa Mahkamah Agung sepenuhnya salah karena telah masuk ke ranah tugas legislatif.

Adalah tugas Kongres untuk mengeluarkan hukum yang secara khusus menangani diskriminasi semacam itu, sementara Kongres di Brasil dipegang oleh mayoritas konservatif yang sangat dipengaruhi oleh gereja evangelis.

"Hanya Kongres yang dapat mengesahkan (definisi) kejahatan dan hukuman. Hanya Kongres yang dapat mengeluarkan undang-undang tentang tindak pidana," ujar Hakim Ricardo Lewandowski, salah satu hakim Mahkamah Agung Brasil yang menentang kriminalisasi homofobia.

Presiden Bolsonaro pun kini kembali mengangkat kemungkinan mencalonkan seorang hakim evangelis ke pengadilan tertinggi negara itu, guna membantu "menyeimbangkan" kursi hakim di Mahkamah Agung.

Brasil memiliki tingkat kekerasan tertinggi di dunia terhadap minoritas seksual.

Baca juga: MA Bostwana Putuskan Menjadi Gay Bukan Tindakan Kriminal

Menurut organisasi non-pemerintah, Grupo Gay de Bahia, yang telah melakukan pendataan statistik nasional selama empat dekade terakhir, mencatat adanya 387 kasus pembunuhan dan 58 kasus bunuh diri yang terkait homotransfobia selama 2017.

Jumlah itu meningkat hingga 30 persen jika dibandingkan tahun 2016. Angka tersebut juga menunjukkan bahwa ada satu kematian LGBT karena bunuh diri ataupun pembunuhan setiap 19 jam di Brasil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com