Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Serangan Kapal Tanker di Teluk Oman, Iran Hendak Tembak Drone AS

Kompas.com - 15/06/2019, 14:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) kembali memberikan temuan terkait serangan terhadap dua kapal tanker yang terjadi di Teluk Oman.

Pejabat anonim itu memaparkan, militer Iran ternyata sempat menyadari terdapat drone AS yang tengah terbang beberapa jam sebelum serangan berlangsung.

Diwartakan CNN Sabtu (15/6/2019), Iran bereaksi dengan menembakkan rudal darat-udara. Namun rudal itu meleset dan jatuh ke air, imbuh pejabat itu.

Baca juga: Trump: Iran Jelas Pelaku Serangan Kapal Tanker di Teluk Oman

Dihujani tembakan, pejabat anonim itu mengungkapkan pesawat nirawak MQ-9 Reaper itu kemudian merekam momen ketika kapal Iran mendekati kapal tanker.

Namun, sumber itu tidak memberikan detil apakah drone itu merekam pasukan Iran tersebut melakukan serangan ke kapal tanker Front Altair dan Kokuka Courageous.

Meski begitu, pejabat itu mengklaim itu adalah bukti pertama Washington mempunyai informasi pertama soal pergerakan Iran dalam insiden itu Teluk Oman.

Pejabat itu melanjutkan, beberapa hari sebelumnya drone Reaper mereka ditembak jatuh di Laut Merah menggunakan rudal yang diyakini berasal dari Houthi.

Sumber itu membeberkan, Iran tidak terpikir untuk mengendur ketika kapal kecil mereka mengadang kapal tunda yang bertugas menarik tanker yang mengalami kerusakan.

Sebelumnya, Pentagon melalui Komando Sentral AS merilis video dan gambar yang memperlihatkan kapal patroli Iran melepas benda seperti ranjau dari lambung kapal.

Penjabat Menteri Pertahanan Patrick Shanahan mengatakan AS bakal bekerja untuk membangun konsensus internasional bahwa Iran adalah dalang serangan itu.

"Saya yakin Jenderal McKenzie (Komandan Komando Sentral AS) mempunyai sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan misi," terang Shanahan.

Inggris merilis pernyataan "hampir pasti" dalang dari serangan terhadap dua tanker berasal dari Garda Revolusi yang merupakan cabang dari militer Iran.

Garda Revolusi merupakan cabang elite yang didirikan sejak Revolusi 1979. Pada April lalu, AS memasukkan pasukan itu ke dalam daftar organisasi teroris.

Baca juga: Presiden Iran: AS adalah Ancaman Serius bagi Stabilitas Dunia

Presiden Donald Trump menjabarkan dia yakin Iran berada di belakang serangan Teluk Oman. "Iran jelas melakukannya. Anda bisa tahu karena Anda melihat kapalnya," terang Trump.

Sumber diplomatik AS mengungkapkan insiden yang terjadi pada Kamis (13/6/2019) itu sebagai balasan atas berbagai kebijakan Gedung Putih sejak tahun lalu.

Sejak Trump mengumumkan keluar dari perjanjian nuklir 2015 pada Mei tahun lalu, Washington menerapkan kebijakan tekanan ekonomi maksimal kepada Iran.

Kemudian pada Mei kemarin, AS memberangkatkan kapal induk ke Timur Tengah sebagai "pesan". "Mereka menunjukkan bisa membalas dan menaikkan harga minyak," kata si sumber.

Pemerintahan Trump memprediksi bahwa tekanan yang mereka buat bakal memaksa Iran ke meja perundingan. Namun para pemimpin Eropa menunjukkan sikap kontra.

Menurut mereka, menekan Iran sedemikian kuat hanya memberikan kekuasaan lebih kepada kelompok garis keras di Iran," ulas sumber tersebut.

Baca juga: Kru Kapal Tanker Jepang Lihat Objek Terbang Sebelum Serangan Kedua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com