Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Kremasi dalam Meriam hingga Kuburan Dirusak, 5 Kisah Kontroversi Kematian Tokoh Dunia

Kompas.com - 14/06/2019, 17:18 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Dia bersama Michael Martin melaju ke Bandara Internasional Los Angeles dengan sebuah mobil jenazah.

Parsons meyakinkan para otoritas setempat dan mengangkut mayat itu ke pesawat pribadi di bandara lain.

Mayar Parsons lalu dibawa oleh kedua orang tersebut dan membawanya ke taman. Tak lama setelah itu peti berisi mayat kemudian dibakar. Namun, petugas hukum tiba lebih cepat dan menyelamatkan mayat tersebut.

Parsons kemudian dimakamkan di New Orleans, Kaufman dan Martins didenda.

4. Evita Peron

Lahir dari keluarga terbilang biasa, Evita menikah dengan Juan Peron dan membantunya memenangkan Pemilihan Presiden Argentina pada 1946.

Ia memiliki pengaruh luar biasa dalam sistem perpolitikan Argentina. Selain itu, dia memiliki banyak kelompok yang mendukungnya.

Pada 1952, dia meninggal dunia dalam usia 32 tahun.

Kisahnya tak berakhir di sana. Suaminya memerintahkan penjaga untuk "mengabadikan" kecantikan Evita.

Proses pembalseman memakan waktu sekitar tiga tahun. Selama waktu itu, Juan sering memamerkannya untuk menggalang dukungan dari para pengikutnya.

Setelah Juan Peron digulingkan pada 1955, para perwira militer mencuri jenazahnya dan dipindahkan ke berbagai tempat.

Ada informasi yang muncul kalau jenazah itu disimpan dalam sebuah van (mobil) yang diparkir di jalan.

Untuk meredam suasana, pihak militer akhirnya menerbangkan jenazahnya ke Italia dan dimakamkan di Milan dengan nama Maria Maggi de Magistris.

Pada 1971, jenazah Evita Peron dikembalikan kepada suaminya, yang saat itu tinggal di pengasingan di Madrid.

Juan menyimpannya di peti mati terbuka yang ditempatkan di ruang makan. Berkembang rumor bahwa Evita dipercaya sebagai pembawa keberuntungan. Pada 1973, Juan kembali terpilih sebagai Presiden Argentina.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com