Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Kapal Tanker di Teluk Oman, Militer AS Rilis Video Iran "Bersihkan Ranjau"

Kompas.com - 14/06/2019, 14:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat merilis video yang berisi bukti bahwa Iran bertanggung jawab dalam insiden serangan terhadap kapal tanker di Teluk Oman.

Dilaporkan BBC Jumat (14/6/2019), Washington sudah menuduh Iran di belakang serangan yang sebelumnya disebut menggunakan torpedo terhadap dua kapal tanker.

Iran kemudian membalas dengan membantah tuduhan itu. Bahkan dalam rilis resminya, misi Iran di PBB menyatakan mereka mengutuk kejadian itu dengan keras.

Baca juga: Insiden Kapal Tanker Diserang Torpedo, Pejabat AS: Sangat Mungkin Iran Dalangnya

Beberapa jam kemudian, Komando Pusat AS merilis video dan gambar. Dalam tayangan itu, AS menyebut pasukan Garda Revolusi mendekati kapal Kokuka Courageous.

"Garda Revolusi Iran mencopoti ranjau tempel di kapal berbendara Jepang itu sekitar delapan jam setelah serangan berlangsung," ujar militer AS.

Ledakan itu berlangsung sebulan setelah empat kapal tanker rusak dalam serangan di Uni Emirat Arab. Dalam insiden itu, AS menyalahkan Iran yang segera saja dibantah.

Dalam konferensi pers di Washington, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebut Teheran bertanggung jawab atas serangan di Teluk Oman berdasarkan sejumlah pertimbangan.

Pertimbangan itu, kata Pompeo, didasarkan pada laporan intelijen, jenis senjata yang dipakai, level pengalaman untuk mengeksekusi serangan, laporan serangan Iran sebelumnya.

"Kemudian fakta bahwa tidak grup lain di area itu yang mempunyai sumber daya serta kematangan untuk bertindak dengan sangat memuaskan," papar Pompeo.

Dia melanjutkan serangan itu merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internsional, hinaan bagi kebebasan navigasi, serta kampanye tak bertanggung jawab dari Iran.

Otoritas Maritim Norwegia pada Kamis (12/6/2019) menyatakan, terdapat tiga ledakan pada kapal Front Altair yang ketika itu tengah mengangkut minyak.

Wu I-fang, juru bicara perusahaan pebyulingan minyak CPC Corp dari Taiwan yang menyewa Front Altair berkata, kapal itu tengah membawa 75.000 ton naphtha.

Sementara operator Kokuka, BSM Ship Management menuturkan kru segera meninggalkan kapal segera setelah serangan terjadi, dan diselamatkan oleh kapal yang lewat.

Baik Iran maupun AS sama-sama mengklaim mereka adalah pihak pertama yang sampai di lokasi kejadian dan melakukan penyelamatan terhadap kru kapal.

Pasca-insiden tersebut, harga minyak dilaporkan melonjak hingga empat persen di lokasi yang menjadi jalur pelayaran vital dan dilewati minyak bernilai ratusan juta dollar AS.

Baca juga: Menlu Iran: Serangan terhadap 2 Kapal Tanker di Teluk Oman Mencurigakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com