TEHERAN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Teheran, pada Kamis (13/6/2019).
Kedatangan Abe ke Iran dalam kunjungan perdana menteri Jepang pertama dalam 40 tahun terakhir itu bertujuan untuk membantu meredakan ketegangan antara Teheran dengan Washington di wilayah Timur Tengah.
Jepang merupakan sekutu utama Amerika Serikat dan juga memiliki hubungan baik dengan Iran.
Dalam kunjungannya ke Teheran, Abe membawa pesan untuk para pemimpin Iran dari Presiden AS Donald Trump.
Namun dalam pertemuannya dengan Khamenei, Abe tidak mendapatkan jawaban seperti yang diharapkan.
Khamenei mengatakan kepada Abe bahwa Iran tidak akan mengulangi "pengalaman pahit" bernegosiasi dengan AS dan menyebut tidak memiliki pesan apa pun untuk disampaikan kepada Trump.
Baca juga: Berkunjung ke Iran, PM Jepang Ingin Jadi Penengah Washington dengan Teheran
"Saya tidak melihat Trump layak atas pertukaran pesan apa pun dan saya tidak punya jawaban apa pun untuknya sekarang maupun di masa mendatang," kata Khamenei dikutip kantor berita Fars.
Khamenei juga mengatakan janji Trump untuk tidak mencari perubahan rezim di Iran sebagai "kebohongan", menambahkan bahwa dirinya tidak percaya dengan tawaran Washington untuk "negosiasi yang jujur" dengan Teheran.
Sebelum bertemu pemimpin tertinggi, Abe telah bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, pada Rabu (12/6/2019).
Kepada Rouhani, PM Jepang berpesan agar Iran berperan konstruktif bagi perdamaian di kawasan Timur Tengah.
"Sangat penting bahwa Iran memainkan peran konstruktif dalam membangun perdamaian dan stabilitas yang solid di Timur Tengah," kata Abe.
Sementara Rouhani menyampaikan harapannya akan adanya perubahan yang positif di Timur Tengah dan dunia, jika AS dapat menghentikan tekanan ekonominya terhadap Iran melalui sanksi.
"Jika ada ketegangan, akarnya berasal dari perang ekonomi Amerika dengan Iran. Jika suatu saat itu berhenti, kita akan melihat perubahan yang sangat positif di Timur Tengah dan juga dunia," kata Rouhani.
Baca juga: PM Jepang: Iran Harus Membangun Perdamaian di Timur Tengah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.