Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Presiden Ronald Reagan Tantang Soviet Hancurkan Tembok Berlin

Kompas.com - 12/06/2019, 12:17 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Pemerintah Soviet memblokade Berlin dengan tujuan mencegah masuknya kebutuhan kebutuhan logistik, dan kebutuhan lainnya yang dipasok dari pihak Jerman Barat.

Pada 13 Agustus 1961, pemimpin komunis Jerman Timur, Walter Ulbricht memulai penyegelan dari semua akses antara Berlin Timur dan Barat.

Para tentara meletakkan kawat berduri sepanjang 100 mil di perbatasan Berlin Timur. Kawat itu segera diganti dengan dinding beton setinggi enam meter.

Total panjang tembok ini adalah 160 kilometer yang membentang di Berlin Timur. Uniknya, sepanjang 40 kilometer temboknya dilapisi dua dinding yang dijaga beberapa pengawas, anjing penjaga, lampu sorot, dan senapan.

Perwira Jerman Timur yang dikenal sebagai Volkspolizei ("Volpos") berpatroli di Tembok Berlin siang dan malam.

Kondisi perekonomian Jerman Timur yang didominasi oleh Komunis juga berbanding terbalik dengan Jerman Barat, akibatnya banyak warga yang melarikan diri melalui dinding tersebut.

Namun, penjaga Jerman Timur memberikan tembakan bagi setiap warganya yang melarikan diri ke Jerman Barat.

Selama Tembok Berlin berdiri, ada sekitar 5.000 orang yang berhasil melarikan diri. Jumlah korban tewas diperkirakan 200-an orang.

Dihancurkan

Selang beberapa tahun dari pidato dari Reagan, akhirnya Tembok Berlin dihancurkan. Pada 9 November 1989, massa Jerman Timur dan Barat berkumpul di Tembok Berlin.

Mereka memanjat dan membongkarnya. Dengan dibongkarnya Tembok Berlin, Jerman Timur dan Barat menjadi satu bangsa lagi.

Kedua wilayah ini menandatangani perjanjian resmi unifikasi pada 3 Oktober 1990.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com