Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Ulasan Film di YouTube, Komedian Asal Nepal Ini Dipenjara

Kompas.com - 12/06/2019, 12:13 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KATHMANDU, KOMPAS.com - Seorang komedian asal Nepal, Pranesh Gautam, ditahan pihak kepolisian setelah dirinya dilaporkan karena membuat video yang mengulas tentang film.

Gautam mengunggah video ke akun YouTube milik Meme Nepal, pada 22 Mei lalu yang mengulas tentang film bergenre komedi romantis berjudul "Bir Bikram 2".

Komedian itu dilaporkan oleh pembuat film, Milan Chams, yang merasa dirugikan oleh video ulasan yang dibuat Gautam.

"Sebuah surat perintah penangkapan telah diterbitkan terhadap Gautam dan dia akan diselidiki untuk tuduhan terkait kejahatan dunia maya karena video yang dibuatnya," kata Inspektur Polisi, Kedar Dhakal.

Dalam video unggahannya, Gautam menyampaikan sejumlah kritikan terhadap film Bir Bikram 2, yang disebutnya terlalu ramai dan ceritanya mirip dengan film Bollywood, "Sholay".

Baca juga: Hajar Istri karena Komen Negatif di YouTube, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Penjara

"Selain beberapa penampilan artis yang baik dan banyak pengambilan gambar menggunakan drone, selebihnya tidak ada hal baru," kata Gautam mengomentari film yang baru dirilis pada 17 Mei lalu itu.

Meski menyampaikan sejumlah kritikan di awal video, Gautam pada akhirnya menyebut film itu cukup menghibur dan mengajak pemirsa untuk menontonnya di bioskop.

"Jika tidak, maka orang-orang ini akan memukul saya," canda Gautam di akhir video, seolah tahu jika videonya bakal menyinggung sejumlah pihak.

Pengacara Rastra Bimochan Timalsina, yang mewakili Meme Nepal dan Gautam, mengatakan jika pihak kepolisian telah mengeluarkan surat panggilan kepada terlapor sejak 2 Mei lalu dan memerintahkan Gautam datang ke kantor polisi Teku pada Senin (3/6/2019).

Berbicara kepada media pekan lalu, Gautam mengatakan dirinya tidak datang memenuhi panggilan polisi karena menilai pihak berwenang belum menjelaskan mengapa dirinya dipanggil.

"Saya tahu saya tidak bersalah. Kami tidak pernah bermaksud menyakiti siapa pun dengan video itu, tetapi ketakutan telah mencengkeram saya dengan sangat buruk."

"Saya tidak tahu harus berkata apa. Saya tidak tahu jika saya bisa merasa setakut ini," kata Gautam.

Baca juga: Kanal T-Series Pecahkan Rekor 100 Juta Subscriber di YouTube

Sementara Chams, yang melaporkan Gautam, menjelaskan alasannya membuat laporan ke polisi itu karena video yang diunggah komedian itu menggunakan bahasa kotor dan mencoba mencemarkan nama baik orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film "Bir Bikram 2".

Selain itu, Chams juga mengatakan, pihak Meme Nepal telah mencoba memerasnya  hingga 12.000 rupee (sekitar Rp 1,5 juta) untuk mempromosikan lagu dari filmnya.

Menjawab tudingan pemerasan, pihak Meme Nepal menjawab jika nominal yang diajukannya adalah tarif standar untuk promosi dan mengatakan pihaknya menerima lusinan permintaan untuk promosi serupa.

"Hampir empat bulan lalu, seseorang dari tim produksi Bir Bikram 2 bertanya kepada kami tentang tarif promosi kami. Kami memberi tahun mereka dan belum mendapat balasan sejak saat itu," kata Aadarsh Mishra, anggota Meme Nepal, yang juga mendapat surat panggilan dari kantor polisi meski belum ada tuntutan.

"Bergantung dari apa yang kami temukan saat investigasi, kami juga dapat mengajukan tuntutan terhadap anggota Meme Nepal lainnya," kata Inspektur Polisi Dhakal.

Baca juga: Beri Oreo Berisi Pasta Gigi untuk Gelandangan, YouTuber Dipenjara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com