Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air New Zealand Bakal Izinkan Staf Kabin Tampilkan Tato Tradisional

Kompas.com - 11/06/2019, 13:44 WIB
Ervan Hardoko

Editor

AUCKLAND, KOMPAS.con - Maskapai Air New Zealand akan mengakhiri aturan yang melarang stafnya menampilkan tato demi mengekspresikan keanekaragaman budaya dan individu.

Berdasarkan aturan itu, semua karyawan maskapai Selandia Baru tersebut boleh menampilkan tato "yang tidak menyinggung" di tempat kerja mulai 1 September mendatang.

Sebelumnya, pelarangan tato menuai kritik. Beberapa kalangan menuduh maskapai itu munafik karena menggunakan aspek lain dalam budaya Maori, seperti bahasa dan simbol-simbol, dalam strategi pemasaran.

Baca juga: Tolak Tonton Video Keselamatan, 2 Penumpang Kaya Diusir dari Maskapai Air New Zealand

Tato, bagi warga keturunan suku Maori di Selandia Baru, digunakan untuk menandai garis keturunan dan warisan budaya.

Media setempat melaporkan, pergeseran budaya ini terjadi setelah beberapa individu tidak diperkenankan menempati jabatan tertentu di Air New Zealand karena tato mereka jelas terlihat.

Direktur Eksekutif Air New Zealand, Christopher Lux, mengatakan bahwa maskapai tersebut ingin merangkul keberagaman dan memperbolehkan para karyawan "mengekspresikan diri atau warisan budaya".

Seorang pria Maori dengan tato di wajahnya.BBC/Getty Seorang pria Maori dengan tato di wajahnya.
"Kami ingin membebaskan semua staf kami, termasuk pemakai seragam seperti awak kabin, pilot, dan staf pelayanan pelanggan di bandara, untuk pertama kali dapat menampilkan tato ketika mereka mengenakan seragam," ujar Lux.

Maskapai itu mengatakan hasil riset menemukan satu dari lima warga Selandia Baru memiliki setidaknya satu tato, dengan lebih dari 35 persen warga berusia 30 tahun memiliki tato.

Orang keturunan suku Maori di Selandia Baru membuat tato atau moko dengan membenamkan pahat ke dalam kulit.

Tato yang dibuat pun sarat dengan tradisi, menandai keterkaitan seseorang dengan keluarga dan identitas budaya mereka.

Tato pada bagian wajah—moko kauae—dianggap punya nilai lebih. Moko seorang pria cenderung menutup wajah, sedangkan moko perempuan menghiasi dagu.

Air New Zealand mengatakan, kebijakan pencabutan larangan bertato ditempuh setelah melakukan riset selama lima bulan yang melibatkan pelanggan dan para staf.

Seorang juru bicara untuk maskapai itu menyebut bahwa mereka akan memperlakukan tato seperti "ucapan" guna menentukan tato yang menyinggung dan yang tidak.

Baca juga: Bertengkar, Pilot Air New Zealand Kunci Kopilot di Luar Kokpit

"Seperti halnya Anda tidak mengucapkan kata kotor, ucapan kebencian, lelucon cabul, atau menggunakan bahasa kekerasan di tempat kerja, misalnya, tato juga sama," kata juru bicara itu.

Manakala sebuah tato sulit dimaknai apakah menyinggung atau tidak, pihak maskapai akan membentuk panel kajian tato guna membantu karyawan dan manajer menentukan apakah sebuah tato sesuai dengan kebijakan perusahaan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com