Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbatasan Kembali Dibuka, Ribuan Warga Venezuela "Serbu" Kolombia

Kompas.com - 11/06/2019, 08:53 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

CUCUTA, KOMPAS.com - Ribuan warga Venezuela menyeberang ke Kolombia, tak lama setelah Presiden Nicolas Maduro memerintahkan dibukanya kembali perbatasan kedua negara yang sempat ditutup selama empat bulan, Sabtu (8/6/2019).

Ribuan warga Venezuela itu menyeberang untuk memperoleh pasokan barang-barang kebutuhan, seperti bahan makanan dan obat-obatan yang semakin sulit didapat di dalam negeri.

Hal itu tak pelak menciptakan antrean panjang warga Venezuela di dua jembatan internasional yang menghubungkan kedua negara di dekat kota Cucuta.

Warga mengantre untuk menjalani pemeriksaan dokumen oleh pejabat Kolombia, sementara petugas penjaga keamanan Venezuela yang mengenakan seragam berwarna hijau membantu mengendalikan kerumunan.

Baca juga: Venezuela Tutup Seluruh Konsulatnya di Kanada

Pemerintah Venezuela sempat menutup perbatasan negara dengan Aruba, Bonaire, Curacao, Brasil, dan Kolombia pada Februari lalu untuk mencegah masuknya pengiriman bantuan pangan dan obat-obatan ke negara itu yang dibawa oleh oposisi.

Sebagian besar bantuan itu diberikan AS, sekutu utama pemimpin oposisi Juan Guaido, yang menyatakan dirinya sebagai penjabat presiden sementara pada Januari lalu.

Namun Presiden Maduro menolak masuknya bantuan karena menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap kedaultan Venezuela.

Mei lalu, pemerintah telah lebih dulu membuka perbatasan Venezuela dengan Aruba dan Brasil, tetapi Jembatan Internasional Simon Bolivar dan Jembatan Internasional Francisco de Paula Santander yang menghubungkan dengan Kolombia masih ditutup hingga sekarang.

Dengan sejumlah perbatasan kembali dibuka, warga Venezuela memanfaatkan kesempatan itu untuk membeli barang-barang kebutuhan yang sudah hampir tidak terjangkau di dalam negeri.

Venezuela, sebuah negara yang dulu makmur karena kaya akan tambang minyak bumi itu kini menghadapi kekurangan parah dalam barang-barang kebutuhan pokok.

Kondisi tersebut diperparah dengan hiperinflasi yang hampir melampaui 10 juta persen pada tahun ini, menurut perkiraan Badan Pendanaan Internasional (IMF).

Kekacauan semakin parah setelah AS menjatuhkan sanksi terhadap ekspor minyak Venezuela dan memaksa hampir 5.000 orang meninggalkan negara itu setiap hari, demikian menurut Komisi Pengungsi PBB (UNHCR).

Baca juga: PBB: 3,3 Juta Orang Melarikan Diri dari Krisis di Venezuela sejak 2016

Sementara Badan Pengungsi PBB mengatakan, Jumat (7/6/2019) bahwa telah ada sekitar 4 juta penduduk Venezuela, atau hampir 15 persen populasi, yang telah meninggalkan negara itu.

Utusan khusus UNHCR, Angelina Jolie, pada Sabtu (8/6/2019), juga telah mengunjungi bagian lain dari perbatasan Kolombia dengan Venezuela untuk mempelajari lebih lanjut tentang kondisi yang dihadapi oleh para migran dan pengungsi dan meningkatkan kesadaran tentang kebutuhan mereka.

Aktris Hollywood itu menemui para pekerja bantuan dan warga Venezuela, serta mengunjungi sebuah desa tenda yang dibangun oleh UNHCR untuk para migran yang rentan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com