Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Diam-diam Bentuk Aparat Militer Baru untuk Lindungi Presiden

Kompas.com - 11/06/2019, 06:36 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KAIRO, KOMPAS.com - Pemerintah Mesir dilaporkan telah secara diam-diam membentuk aparat militer baru yang ditugaskan khusus untuk melindungi Presiden Abdel Fattah al-Sisi.

Selain itu pasukan baru ini juga bertugas untuk mencegah upaya kudeta terhadap presiden. Demikian diberitakan surat kabar Al-Arabi Al-Jadeed yang dikutip Middle East Eye.

Sumber-sumber dari pejabat militer berpangkat tinggi mengatakan, pasukan yang diberi nama Keamanan Intelijen Umum (GIS) itu berafiliasi dengan dinas intelijen.

Pendirian kelompok pengamanan khusus ini diawasi langsung oleh Mayor Jenderal Abbas Kamel saat masih menjadi direktur kantor kepresidenan sebelum dipercaya untuk memimpin badan intelijen utama Mesir.

Kelompok pengamanan khusus presiden ini sempat muncul pekan lalu dalam rekaman saat mantan perwira khusus Mesir Hisham Ashmawy yang dituduh berada di belakang serangan di Mesir sejak 2013, diekstradisi dari Libya.

Baca juga: Berdoa Membelakangi Kakbah, Presiden Mesir Jadi Cemoohan Netizen

Dalam rekaman itu tampak sejumlah personel yang mengenakan penutup wajah dan memakai seragam militer dengan penanda GIS, yang menunjukkan afiliasi mereka dalam kelompok militer baru itu.

"Anggota kelompok khusus ini memiliki serangkaian tugas yang di antaranya meliputi pengamanan presiden dan meninjau rencana perlindungannya, serta mengamankan dan melindungi sejumlah pejabat tinggi negara," kata sumber kepada Al-Arabi Al-Jadeed, yang berbasis di London.

"Pasukan khusus ini juga bertanggung jawab dalam mengamankan fasilitas vital dan memerangi terorisme lintas batas," tambah sumber.

Dikatakan juga bahwa pasukan khusus baru ini telah menjalankan operasi intelijen dan pertempuran di Libya hingga Suriah, serta mengawasi interogasi orang-orang Mesir yang terlibat konflik di Suriah.

Presiden Sisi sebelumnya telah memulai amandemen konstitusi yang akan memungkinnya untuk tetap berkuasa sebagai pemimpin Mesir hingga 2034.

Amandemen tersebut akan menambah masa jabatan presiden Mesir dari empat tahun menjadi enam tahun dan memungkinkannya untuk menjabat dua periode lagi.

Presiden Sisi telah memenangkan dua pemilihan presiden secara telak dengan mengumpulkan lebih dari 90 persen suara.

Dalam pemilu presiden 2018, seluruh kandidat selain Sisi mengundurkan diri setelah mendapat intimidasi atau ditangkap karena terlibat kasus.

Baca juga: Militer Mesir Serbu Markas Teroris, 12 Ekstremis Tewas Terbunuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com