Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Misi Khusus ke Teheran, PM Jepang Bakal Damaikan Iran dan AS?

Kompas.com - 10/06/2019, 17:49 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengunjungi Iran pada pekan depan.

Kunjungannya pada 12-14 Juni mendatang itu diyakini akan membawa misi untuk meredakan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat.

Lalu, mengapa Abe harus pergi ke Iran?

Melansir Reuters, Senin (10/6/2019), Jepang berada dalam posisi unik. Satu sisi, "Negeri Matahari Terbit" itu merupakan sekutu AS.

Baca juga: Disanksi AS, Iran Mengklaim Tetap Bisa Jual Minyak secara Rahasia

Di sisi lain, negara itu menjaga hubungan dekat dengan Iran. Hal tersebut menjadi Abe sebagai mediator yang ideal.

Seperti diketahui, hubungan AS dan Iran meruncing sejak Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.

Jepang secara umum memiliki hubungan positif dengan Iran sekitar 70 tahun lalu, yang sebagian besar berkutat pada minyak.

Pada 1950-an, kilang minyak Jepang, Idemitsu, memutus embargo minyak Inggris atas Iran dan mengirim sebuah kapal tanker untuk mendapatkan muatan bensin dan minyak diesel.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Jumat (26/4/2019).AFP / MANDEL NGAN Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Jumat (26/4/2019).
30 tahun kemudian, selama perang Iran-Irak, ayah Abe, yang kala itu merupakan Menteri luar Negeri Shintaro Abe, menjadi penengah kedua negara.

Saat itu, Shinzo Abe yang masih muda bergabung dengan sang ayah sebagai sekretarisnya.

Sementara Trump dalam kunjungan ke Jepang bulan lalu menyambut bantuan Abe terkait urusan dengan Iran.

"Saya yakin Iran ingin berbicara," kata Trump pada saat itu.

"Dan jika mereka ingin bicara, kami juga ingin bicara," ucapnya.

Jepang juga ingin melihat stabilitas di Timur Tengah karena sebagian besar impor minyaknya berasal dari wilayah tersebut.

Namun, Jepang telah berhenti membeli minyak Iran pada tahun ini karena sanksi AS.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com