"Namun sayangnya, kami masih belum menerima proposal positif dari pihak Amerika terkait dengan Patriot daripada S-400 yang kami terima dari Rusia," jelas Erdogan.
Sementara Penjabat Menteri Pertahanan Patrick Shanahan menuturkan dia sudah mengirim surat kepada koleganya, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.
Kepada awak media, penerus dari Jim Mattis tersebut mengutarakan kepada Akar bahwa penawaran rudal Patriot kepada Turki "sangatlah kompetitif".
Baca juga: Erdogan: Pembelian S-400 dari Rusia Jalan Terus
Menurut AS, F-35 sudah didesain untuk beroperasi secara terpadu dengan sistem militer NATO. Termasuk di dalamnya adalah sistem pertahanan rudal.
Karena itu, keinginan Turki untuk membeli S-400 memunculkan ketakutan bahwa Rusia bisa mendapatkan informasi tentang teknologi dunia Barat dari mereka.
Pada Juni 2018, secara simbolis AS "mengirim" empat unit F-35 kepada Turki. Namun, pesawat itu masih berada di AS dengan para pilot Turki didatangkan untuk menerima pelatihan.
Lord menuturkan jika Turki tidak mematuhi tenggat waktu yang diberikan, perusahaan mereka yang memproduksi sekitar 937 komponen bakal dialihkan kepada pihak lain.
Pabrikan F-35 Lockheed Martin dan Pratt & Whitney sudah mulai mencari alternatif meski Lord berkata, perusahaan Turki bisa segera menyelesaikan komponen tersebut.
"Turki masih mempunyai waktu untuk berubah pikiran. Jika mereka menghentikan proses pembelian S-400, maka kami akan berhubungan secara normal," kata Lord.
Baca juga: AS: Rencana Beli Rudal S-400 Rusia Bisa Bikin Turki Hancur
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.