Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tusuk Balon "Bayi Trump" Pakai Gunting, Perempuan Inggris Ditahan

Kompas.com - 07/06/2019, 20:56 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Seorang perempuan ditahan setelah tindakannya merusak balon "Bayi Trump" yang sedang digunakan dalam sebuah aksi unjuk rasa di Alun-alun Parlemen Inggris di London, pada Selasa (4/6/2019).

Balon raksasa berwujud "bayi Trump", yang sempat diterbangkan saat kunjungan presiden AS pertama kali ke Inggris tahun lalu, kini kembali muncul dalam aksi menyambut kedatangan Donald Trump.

Namun balon setinggi enam meter itu rusak setelah ditusuk menggunakan gunting oleh seorang wanita pendukung Presiden AS Donald Trump, yang diketahui juga menyiarkan aksinya secara langsung melalui apliasi Periscope.

Perempuan itu kemudian ditahan oleh polisi atas tuduhan kepemilikan senjata tajam, sementara balon yang berlubang segera dikempiskan untuk kemudian dilipat oleh sejumlah peserta aksi.

Baca juga: Trump Ejek Wali Kota London Pecundang Sebelum Mendarat di Inggris

Polisi mengkonfirmasi telah menahan seorang perempuan bernama Amy Beth Dallamura, sekitar pukul 17.00 waktu setempat, yang diduga adalah pendukung Trump.

Perempuan Inggris yang menusuk balon Bayi Trump dengan gunting ditahan petugas kepolisian London.METRO.co.uk / WENN Perempuan Inggris yang menusuk balon Bayi Trump dengan gunting ditahan petugas kepolisian London.
Dalam rekaman video siaran Periscope yang dilakukan perempuan itu terdengar bahwa dia menusuk balon itu dan menyebut Trump sebagai presiden terbaik di dunia.

Aksi unjuk rasa memprotes kunjungan Trump ke Inggris tersebut diikuti sekitar 30.000 orang, jumlah yang jauh di bawah perkiraan semula yang mengharap aksi bakal dihadiri 240.000 pengunjuk rasa.

Balon "Bayi Trump" dengan warna oranye, yang menampilkan sosok karikatur presiden AS dengan rambut pirang, ponsel, dan mengenakan popok itu telah mendapat izin untuk diterbangkan di alun-alun pusat kota London oleh wali kota.

Balon tersebut pertama diterbangkan saat kunjungan perdana Trump sebagai presiden AS pada Juli tahun lalu.

Balon yang disiapkan sebagai bentuk sindiran terhadap presiden AS itu sedianya akan mengikuti kunjungan Trump di Inggris, termasuk saat dia singgah di Irlandia. Namun kini tidak diketahui apakah balon itu dapat diperbaiki tepat waktu.

Trump di Inggris dalam kunjungan kenegaraan resmi, di mana dia bertemu Ratu Elizabeth II dan sejumlah anggota keluarga kerajaan Inggris. Trump juga bertemu para pejabat pemerintah setempat.

Baca juga: Dijamu Makan Malam Kerajaan yang Mewah, Trump Puji Ratu Elizabeth II

Dalam sebuah konferensi pers di Kantor Luar Negeri Persemakmuran, Trump menyampaikan penolakan terhadap kabar yang menyebut kedatangannya disambut aksi protes.

"Kami pergi untuk menemui perdana menteri, Ratu, keluarga kerajaan, dan ada ribuan orang bersorak di jalan-jalan."

"Saya tidak melihat adanya aksi unjuk rasa. Saya memang melihat ada protes kecil di hari saya datang. Sangat kecil. Karenanya saya benci mengatakan jika kabar aksi protes itu adalah sebuah berita palsu," ujar Trump, dikutip Metro.co.uk.

"Anda melihat orang-orang mengibarkan bendera Amerika, mengibarkan bendera Anda. Itu adalah wujud semangat dan cinta yang luar biasa," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com