JOHOR, KOMPAS.com - Tiga bangkai gajah liar ditemukan mati di dekat kawasan perkebunan kelapa sawit di Malaysia. Ketiga gajah itu diketahui mati karena diracun.
Kasus ini menjadi kesekian kalinya yang menimpa hewan terancam punah itu yang mati di dekat permukiman manusia.
Kepolisian negara bagian Johor, Malaysia selatan, menemukan bangkai gajah itu pada Selasa (4/6/2019) lalu dan langsung melaporkannya pada petugas satwa liar.
"Kami melakukan pemeriksaan pasca-kematian pada tiga bangkai gajah betina berusia antara 18 hingga 22 tahun itu. Dari hasil pemeriksaan diketahui jika ketiga gajah itu mati karena racun," kata Direktur Jenderal Departemen Taman Margasatwa dan Taman Nasional Malaysia Abdul Kadir Abu Hashim, kepada AFP, Jumat (7/6/2019).
Baca juga: Sedang Meditasi, Biksu Ini Tewas Diinjak Gajah Liar
Tiga ekor gajah yang mati diyakini merupakan bagian dari kawanan gajah dari hutan cagar alam terdekat yang terdiri dari sekitar 30 ekor gajah.
Pagar listrik yang dibangun untuk menjauhkan gajah dari perkebunan milik warga desa kerap kali tidak mampu menghalangi gajah-gajah itu untuk menerobos hingga memasuki wilayah perkebunan
Warga desa pun akhirnya mengambil langkah membunuh gajah yang dianggap sebagai hama itu dengan racun.
"Kami telah mengambil sampel hati dan ginjal dari gajah yang mati untuk diperiksa demi mengetahui jenis racun yang digunakan," kata Menteri Sumber Daya Alam, Xavier Jayakumar Arulanandam.
Malaysia telah mencatat serentetan kasus pembunuhan gajah liar akibat permukiman manusia serta perkebunan dan pertanian yang semakin luas hingga mendekati habitat hewan itu.
Tahun lalu, enam ekor gajah Borneo ditemukan mati diracun di perkebunan kelapa sawit di negara bagian Sabah, Malaysia timur.
Lembaga konservasi alam memperkirakan hanya tersisa sekitar 1.500 ekor gajah liar di Malaysia.