SYDNEY, KOMPAS.com - Pihak berwenang Australia menyita metamfetamin atau sabu-sabu, obat terlarang yang dikenal setempat sebagai "es".
Es telah masuk dalam kategori obat ilegal paling lazim dan merusak di Australia. Yang menjadi berbeda, kali ini merupakan penyitaan terbesar yang pernah ada di negara itu.
Secara total, ada 1,6 ton es yang disiti dengan nilainya mencapai 1,2 miliar dollar Australia atau hampir Rp 12 triliun.
Baca juga: Markas Lembaga Penyiaran Publik Australia Digerebek Polisi Federal
Metamfetamin itu ditemukan tersembunyi di dalam pengeras suara dalam pengiriman di pelabuhan Melbourne.
Melansir BBC, Jumat (7/6/2019), pengiriman tersebut berasal dari Thailand. Sejauh ini, belum ada yang ditangkap terkait temuan "es".
Sabu-sabu es itu terdeteksi setelah Pasukan Perbatasan Australia (ABF) menggunakan sinar-X untuk mengungkap "anomali" pengiriman kargo dari Bangkok.
Selain metamfetamin, pihak keamanan juga menemukan 37 kg heroin di dalam kantong vakum dalam pengeras suara.
"Ini temuan metamfetamin terbesar yang pernah kami lihat di negara ini," kata komandan pasukan perbatasan Craig Palmer, seperti dikutid dari AFP.
Aus authorities have seized almost 1.6 tonnes of the illicit drugs – equal to almost 16 million drug deals – in stereo speakers originating from Bangkok, Thailand. This is the the country’s largest ever onshore meth (ice) consignment. https://t.co/W1HCnMWSgb
— AFP (@AusFedPolice) 6 Juni 2019
Polisi memohon bantuan kepada publik untuk memberikan informasi dan petunjuk tentang siapa yang terlibat.
Es menjadi obat yang menjadi fokus satuan tugas nasional Australia pada 2015 karena penggunaannya terus meningkat.
Laporan dari Australian Crime Commission menyebutkan, kristal metamfetamin menimbulkan risiko tinggi terhadap masyarakat dibanding obat terlarang lainnya.
Baca juga: Profesi Lollypop Lady Populer bagi Pemegang Visa Ini di Australia
ACC menyatakan, harga kristal ACC mengatakan harga kristal met di Australia menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.
Hal itu mendorong kelompok kriminal terorganisir Australia untuk semakin memperdagangkan obat tersebut.
Pada Februari lalu, polisi menangkap enam orang di Victoria dan New South Wales setelah tumpukan besar obat terlarang dicegat di AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.