Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Perangi Polusi Laut, Kantong Plastik di Jepang Tidak Lagi Gratis

Kompas.com - 07/06/2019, 11:55 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Fenomena hewan laut mati karena makan sampah plastik membuat dunia tercengang, tak kecuali Jepang.

Kini "Negeri Sakura" itu berencana mewajibkan pengenaan biaya untuk tas belanja plastik di supermarket, toko serba ada, apotek, dan pusat perbelanjaan.

Langkah tersebut diambil untuk memerangi pencemaran laut oleh limbah plastik.

Baca juga: Di India, Biaya Sekolah Ini Dibayar Pakai Sampah Plastik

Menteri Lingkungan Hidup Jepang Yoshiaki Harada menyatakan, pemerintah akan memperkenalkan larangan praktik penyediaan kantong plastik sekali pakai secara gratis.

"Proporsi kantong plastik di antara sampah plastik tidak besar, tetapi pembayaran itu akan menjadi simbol upaya Jepang untuk mengurangi limbah tersebut," kata Harada, seperti diwartakan Japan Today, Rabu (5/6/2019).

Pada Selasa lalu, Harada menyebut Perdana Menteri Shinzo Abe memintanya untuk mengikuti arahan yang sesuai dan juga mendengarkan pendapat publik.

Sebagai informasi, Jepang menghasilkan sampah plastik per kapita terbesar setelah Amerika Serikat. Negara itu juga telah tertinggal dari negara lain dalam membatasi penggunaan plastik.

Kementerian berharap, ritel mengenakan biaya antara beberapa yen hingga 10 yen atau Rp 1.300 per kantong.

Harada mengatakan harga harus efektif dalam mengekang penggunaan kantong plastik.

Kementerian juga meminta pengecer menggunakan pendapatan dari kantong plastik untuk kegiatan lingkungan, termasuk penghijauan dan kampanye kesadaran tentang polusi laut.

Nantinya, pemerintah Jepang akan dipertimbangkan untuk meluaskan target hingga ke pelaku usaha kecil dan menengah.

Selain itu, bakal ada pembahasan soal pengecualian biaya untuk kantong plastik yang dapat terbiodegradasi.

Baca juga: Tak Cuma Hewan Laut, Rusa Jepang Juga Mati dengan 3,2 Kg Plastik di Perut

Pengenaan biaya pada kantong plastik termasuk di antara langkah-langkah untuk mendaur ulang plastik yang disusun tahun lalu, tetapi hal-hal spesifik belum diputuskan.

Lebih dari 8 juta ton limbah plastik diperkirakan mengalir ke lautan setiap tahun dan menyebabkan polusi mikroplastik.

Potongan-potongan kecil plastik yang terdegradasi menyerap bahan kimia berbahaya dan menumpuk di dalam tubuh ikan, burung, dan hewan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com