Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Bangsa Jerman dan Rusia Memandang D-Day?

Kompas.com - 07/06/2019, 09:13 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

"Antara 1940-1943, semua mata di Jerman melihat Uni Soviet," ujar Lieb.

Pada mei 1944, sebanyak 1,85 juta tentara Jerman tewas atau ditawan di front timur saja.

Menjelang akhir 1943, Hitler menerbitkan dekrit agar warga Jerman bersiap menghadapi invasi Sekutu dari Barat.

Namun, hingga invasi itu terjadi, seolah tak ada apa-apa di Jerman. Adolf Hitler bahkan dilaporkan tengah bersantai di rumah liburannya di Berghof.

Saat mendengar kabar invasi Sekutu di Normandia pada pukul 10.00, Hitler masih yakin AD Jerman bisa mengatasi serbuan tersebut.

Setelah perang berakhir dan kabar kejahatan perang militer Jerman di Rusia tersebar, signifikansi pertempuran di front Barat dengan segera tertutupi.

"Di dalam benak rakyat, Jerman tak hanya kalah perang tetapi juga mengalami kemerosotan moral di front timur," ujar Lieb.

Baca juga: Kisah di Balik D-Day (Bagian 3): Peran Foto Udara dan Berita Palsu

Di sisi akademis, D-Day selalu dianggap menjadi wilayah para sejarawan Amerika dan Inggris.

"Seusai perang, Sekutu memperkuat narasi D-Day sebagai sebuah kisah heroik bagaimana Barat memenangkan perang melawan Nazi," kata Lieb.

"Memang secara umum itulah yang terjadi. Namun, pasukan Sekutu juga tak selalu bersikap seperti malaikat," Lieb menegaskan.

Bagaimana dengan Rusia

Rusia atau di saat Perang Dunia II bernama Uni Soviet selama ini terus menganggap D-Day bukanlah momen yang mengubah jalannya Perang Dunia II.

Sebab, di saat pasukan Sekutu mendarat di Normandia pada 6 Juni 1944, Rusia sudah lebih dari tiga tahun memerangi Jerman yang menginvasi negeri itu.

Konflik bersenjata yang oleh bangsa Rusia disebut sebagai Perang Patriotik Besar itu amat menghancurkan kedua pihak dengan jumlah korban jiwa yang amat masif.

Baca juga: Kisah di Balik D-Day (Bagian 4): Akhinya, Invasi ke Normandia!

Setidaknya dua pertempuran besar yaitu di Stalingrad (23 Agustus 1942 – 2 Februari 1943) dan pertempuran Kursk (5 Juli 1943 – 23 Agustus 1943), di mata bangsa Rusia jauh lebih menentukan dibanding D-Day.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com