Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di India, Biaya Sekolah Ini Dibayar Pakai Sampah Plastik

Kompas.com - 05/06/2019, 11:50 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

DISPUR, KOMPAS.com - Sebuah sekolah di India mengambil pendekatan baru untuk mengatasi momok sampah plastik.

Caranya, dengan menjadikan sampah plastik itu sebagai syarat pengganti biaya sekolah.

Melansir AFP, Rabu (5/6/2019), setiap pekannya sebanyak 110 murid di Sekolah Akshar, Dispur, Negara Bagian Assam, harus membawa 20 item sampah plastik yang dikumpulkan dari rumah atau area sekitar mereka.

"Penggunaan plastik merajalela di Assam," kata Parmita Sarma, yang mendirikan proyek tersebut bersama suaminya, Mazin Mukhtar.

Baca juga: Tiga Kali Lahirkan Anak Perempuan, Ibu di India Cekik Bayinya yang Berumur 10 Hari

Sampai tahun lalu sekolah benar-benar gratis. Namun akhirnya, sekolah memutuskan untuk memperkenalkan "biaya" plastik setelah permohonan kepada orangtua untuk mengambil bagian dalam skema daur ulang.

"Kami memberi tahu (orangtua) untuk mengirim plastik ke sekolah sebagai biaya jika ingin anak-anak belajar di sini secara gratis," ucap Mukhtar.

Selain itu, orangtua harus membuat semacam perjanjian untuk tidak membakar sampah plastik.

Sekarang, anak-anak mulai meminta sampah plastik dari rumah ke rumah sekaligus meningkatkan kesadaran di daerah setempat.

Menurut organisasi non-pemerintah setempat, Environ, area Dispur yang menghasilkan 37 ton sampah setiap hari, meningkat 7 kali lipat selama 14 tahun.

"Sebelumnya, kami dulu membakar plastik dan kami tidak tahu gas itu berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan kami," kata Menu Bora, ibu dari satu murid.

"Kami juga membuang sampah di lingkungan. Tapi itu tidak akan pernah terjadi lagi. Ini adalah langkah bagus yang diprakarsai oleh sekolah," ujarnya.

Setelah mengumpulkan sampah plastik dari murid-murid, sekolah memanfaatkan limbah tersebut dengan baik.

Murid memasukkan kantong plastik ke dalam botol plastik untuk membuat "batu bata ramah lingkungan" yang kemudian dapat digunakan untuk membangun gedung sekolah, bangunan toilet atau jalur baru.

Baca juga: Gelombang Panas di India Utara, Warga Diminta Tak Minum Teh dan Kopi

Para siswa juga dibayar untuk melakukan ini, sesuatu yang sesuai dengan tujuan lain sekolah yaitu mengeluarkan anak-anak dari pekerjaan di tambang batu setempat.

"Orangtua dari sebagian besar murid sekolah kami tidak mampu mengirim mereka ke sekolah," kata Mukhtar.

"Itu sulit tetapi kami telah memotivasi mereka dan membawa mereka kembali ke sekolah," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com