Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Panas di India Utara, Warga Diminta Tak Minum Teh dan Kopi

Kompas.com - 04/06/2019, 22:29 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

CHURU, KOMPAS.com - Serangan gelombang panas masih menerjang wilayah India utara dengan suhu cuaca bisa mencapai lebih dari 50 derajat celsius.

Hampir selurh rumah sakit di negara bagian Rajasthan melaporkan lonjakan kasus sengatan panas, Selasa (4/6/2019), saat suhu panas memasuki hari keempat.

Pemerintah setempat telah mengeluarkan peringatan kepada warga untuk menghindari minum teh, kopi, dan alkohol selama cuaca panas.

Di kota Churu, negara bagian Rajasthan, dalam empat hari terakhir, suhu udara sempat dua kali mencapai lebih dari 50 derajat celsius.

Pemerintah kota pun menempatkan pendingin dan ember-ember berisi air di tempat-tempat publik, seperti halte bus dan tempat umum lainnya.

Baca juga: Diterpa Gelombang Panas, Suhu di India Utara Bisa Capai 50 Derajat Celcius

Kasus kematian yang dikaitkan dengan suhu tinggi juga dilaporkan meningkat. Di rumah sakit pemerintah kota Churu, setidaknya 10 pasien telah dirawat karena sengatan panas.

Hampir setiap rumah sakit di Rajasthan melaporkan merawat pasien dengan sengatan panas, demikian disampaikan seorang pejabat pemerintah negara bagian kepada AFP.

Narendra Kumar, yang memiliki peternakan sapi perah di dekat Churu, mengatakan suhu udara tinggi sangat dirasakan sapi-sapi peliharaannya.

"Saya sudah terbiasa dengan suhu tinggi yang datang setiap tahun, tetapi sapi-sapi saya sangat menderita."

"Pada siang hari saat suhu panas mencapai puncaknya, kami membawa semua ternak ke dalam ruangan dan menyalakan pendingin," kata Kumar kepada AFP.

Suhu udara di Churu, kota gerbang ke gurun Thar, telah turun menjadi 48 derajat celsius pada Selasa (4/6/2019). Angka itu turun dari 50,3 derajat pada Senin (3/6/2019) dan 50,6 derajat pada Sabtu (1/6/2019).

Otoritas berwenang khawatir, India akan memecahkan rekor suhu panas 51 derajat celsius yang tercatat di kota Phalodi, negara bagian Rajasthan, pada Mei 2016.

Cuaca panas tidak hanya dirasakan kota-kota di utara, namun juga sampai di ibu kota New Delhi.

Kementerian Kesehatan menganjurkan warga untuk tidak minum alkohol, teh, maupun kopi, saat cuaca panas dan lebih mengutamakan minum air putih.

Warga juga disarankan tidak melakukan aktivitas luar ruang pada tengah hari jika tidak terlalu mendesak.

Baca juga: Tinggi Gunung Sampah di New Delhi Sudah Melampaui Taj Mahal

Sejumlah kota telah menangguhkan pekerjaan luar ruangan, seperti perbaikan jalan, karena suhu udara yang seperti di dalam tungku.

Awan musim hujan, yang membawa hujan yang sangat diharapkan di Asia Selatan, diperkirakan akan datang seminggu lebih lambat dan diharapkan sudah akan mencapai wilayah selatan India pada 6 Juni mendatang.

Badan prakiraan cuaca swasta, Skymet, telah memperingatkan akan curah hujan yang lebih sedikit dibandingkan biasanya pada tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com