Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diisukan Sudah Dibunuh, Pejabat Korut Disebut Masih Hidup

Kompas.com - 04/06/2019, 18:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

PYONGYANG, KOMPAS.com - Seorang pejabat senior Korea Utara (Korut) yang diisukan dibunuh oleh regu tembak dikabarkan masih hidup dan berada dalam penjara.

Utusan Khusus Korut untuk Amerika Serikat (AS) Kim Hyok Chol diinvestigasi setelah pertemuann antara Presiden Donald Trump dengan Kim Jong Un Februari lalu.

Pertemuan kedua yang berlangsung di Hanoi, Vietnam itu tidak menghasilkan kesepakatan apapun setelah Trump menyebut Kim mendesak agar sanksi yang diterima Korut dicabut.

Baca juga: Pertemuan dengan Trump Gagal, Kim Jong Un Bunuh Pejabat Seniornya

Harian Chosun Ilbo melaporkan pekan lalu bahwa Kim Hyok Chol dieksekusi oleh regu tembak dalam sebuah pembersihan karena dianggap mengkhianati Kim.

"Kim Hyok Chol dan empat pejabat kementerian luar negeri lainnya diinterogasi dan dieksekusi di Bandara Mirim Maret lalu," kata sumber internal Korut. Mereka dibunuh setelah dituduh menjadi mata-mata bagi Washington.

Dalam konferensi pers, Menteri Unifikasi Korea Selatan (Korsel) Kim Yeon-chul menolak untuk menanggapi pemberitaan Chosun Ilbo tentang keberadaan Kim.

"Kabar itu salah," ujar seorang sumber seperti dikutip CNN Selasa (4/6/2019). Sumber menyebut saat ini Kim Hyok Chol tengah menjalani penyelidikan.

Nasib pejabat itu memang belum ditentukan. "Namun bisa jadi dia bakal menghadapi hukuman berat karena dianggap tak menghasilkan kesuksesan," ujarnya.

Selain Kim Hyok Chol, Kim Yong Chol yang dirumorkan dihukum dengan dikirim ke kamp kerja paksa ternyata hadir bersama Kim Jong Un dalam sebuah acara.

Sumber itu menerangkan Kim Yong Chol yang disebut sebagai tangan kanan Kim telah dilucuti hampir semua kekuasaannya meski saat itu tampil di depan publik.

Kim Yong Chol yang sebelumnya merupakan kepala mata-mata Korut memang tidak dikirim ke kamp kerja paksa. "Namun dia disuruh diam di kantornya dan menulis pernyataan kritik diri," terang sumber.

Para analis berspekulasi bahwa sejumlah pejabat yang terlibat dalam pertemuan di Hanoi berada dalam tekanan setelah pertemuan kedua Kim dan Trump itu tak menghasilkan apapun.

Selain para pejabat, penerjemah Kim Shin Hye Yong juga dikirim ke penjara politik karena dianggap membuat kesalahan interpretasi perkataan Kim secara akut.

Kabar pembersihan itu terjadi setelah harian resmi Korut Rodong Sinmun merilis editorial berisi peringatan kepada para pejabat yang tak sungguh-sungguh setia kepada Kim.

Dalam ulasannya, Rodong Sinmun memaparkan mereka yang lidahnya mengiyakan Kim, namun hatinya malah memikirkan tempat lain bakal menghadapi hukum yang keras.

Baca juga: Diisukan Dihukum Kerja Paksa, Pejabat Korut Muncul Bersama Kim Jong Un

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com