TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang memutuskan untuk menghentikan pencarian jet tempur F-35 yang jatuh di perairan timur laut Jepang pada April lalu.
Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya mengatakan, meski upaya pencarian telah dihentikan, namun proses penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan masih terus dilakukan.
Hingga penyebab kecelakaan diketahui, Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) belum akan melanjutkan pengoperasian jet tempur F-35A miliknya.
"Kementerian juga akan terus melakukan pemantauan area yang lebih luas menggunakan kamera bawah air untuk melindungi informasi militer rahasia," kata Iwaya.
Para ahli mengatakan Jepang dibantu dengan Amerika Serikat sebelumnya berupaya menemukan seluruh bagian dari jet tempur yang jatuh demi mencegahnya ditemukan terlebih dahulu oleh Rusia atau China.
Menteri Pertahanan juga telah mengakui adanya sejumlah besar rahasia militer yang perlu dilindungi dalam jet tempur tersebut.
Baca juga: Puing Jet Tempur F-35A Jepang yang Jatuh di Samudera Pasifik Ditemukan
Selama proses pencarian yang berlangsung hampir selama dua bulan, tim pencari telah berhasil menemukan dan mengumpulkan sejumlah bagian jet tempur, termasuk ekor pesawat.
Namun jenazah pilot dan perangkat perekam data penerbangan tidak berhasil ditemukan.
Angkatan Laut AS yang sempat mengirimkan tim untuk membantu proses pencarian telah lebih dulu menghentikan operasi pencarian bulan lalu.
Disampaikan Armada ke-7 AS, tim penyelamat dari angkatan laut Amerika Serikat yang dikontrak untuk membantu proses pencarian dan pemulihan dengan JSDF telah merampungkan misinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.