"Semua harus dihentikan karena tumpukan sampah ini mencemari udara dan air tanah," kata Chitra Mukherjee, ketua Chintan sebuah kelompok advokasi masalah lingkungan.
Di sisi lain, warga yang tinggal di sekitar Ghazipur mengatakan, tumpukan sampah menghasilkan bau busuk yang membuat mereka kesulitan bernapas.
"Bau yang amat busuk membuat hidup kami serasa seperti di neraka. Banyak orang jatuh sakit," kata Puneet Sharma, seorang warga.
Berbagai aksi protes sudah dilakukan dan tak membuahkan hasil. Ujungnya, sebagian warga memilih pindah ke tempat lain.
Warga menambahkan, pembangkit listrik yang mendaur ulang sampah menjadi energi justr membuat kehidupan warga semakin sulit karena pembangkit itu menghasilkan asap yang juga mengandung racun.
Baca juga: Gunung Sampah 27.000 Ton Akhirnya Bersih Setelah Tujuh Tahun
Sebuah studi terbaru mengungkapkan, tumpukan sampah itu meningkatkan risiko warga yang hidup dalam radius lima kilometer terjangkit berbagai penyakit termasuk kanker.
Kota-kota di India adalah penghasil sampah terbesar di dunia dengan memproduksi 62 juta ton sampah setiap tahun.
Pada 2030, jumlah sampah yang dihasilkan berbagai kota di India diperkirakan mencapai 165 juta ton per tahun.