Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Bakal Melukai Orang, Seorang Pria Dibunuh Ayahnya Sendiri

Kompas.com - 03/06/2019, 21:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Seorang pensiunan pejabat pemerintah Jepang dilaporkan mengakui telah membunuh anaknya sendiri karena khawatir dia bakal melukai orang.

Kepolisian Tokyo menyatakan, Hideaki Kumazawa ditangkap pada Sabtu pekan lalu (1/6/2019) setelah diduga menikam anaknya, Eiichiro, hingga tewas menggunakan pisau.

Baca juga: Polisi Jepang Kesulitan Ungkap Motif Penikaman Massal di Kawasaki

Lembaga penyiaran nasional NHK sebagaimana diwartakan Reuters memberitakan Senin (3/6/2019), Kumazawa disebut pernah menjadi utusan Jepang di Republik Ceko.

Kepada penyelidik, dia melakukan aksinya setelah mengetahui insiden penikaman massal yang terjadi di kota tetangga Kawasaki pada Selasa pekan lalu (28/5/2019).

Dalam insiden itu, seorang pria menusuk kerumunan, terutama anak sekolah, di taman dekat stasiun kereta dan menewaskan dua orang serta melukai 17 orang lainnya.

Pelaku dilaporkan adalah seorang pria paruh baya dan dikenal sebagai hikikomori. Sosok yang memilih mengasingkan diri dari dunia luar dan memilih tinggal di rumah.

Berdasarkan pemberitaan media setempat, pelaku tinggal bersama paman dan bibinya dan jarang keluar rumah. Adapun pelaku memutuskan bunuh diri setelah melakukan aksinya.

Kumazawa mengatakan Eiichiro yang berusia 44 tahun jarang keluar rumah dan terkadang berlaku kasar. Apalagi sejak tinggal bersama, keduanya dikabarkan sering cekcok.

Pria 76 tahun itu mengungkapkan dia membunuh anaknya karena Eiichiro marah terhadap suara berisik yang ditimbulkan oleh kegiatan olahraga di suatu sekolah terdekat.

Diwartakan The Independent, Kumazawa mengatakan dia menikam anaknya sendiri karena khawatir jika nantinya Eiichiro bakal bertindak kalap dan melukai orang.

Ketika dikonfirmasi, polisi Tokyo menolak untuk mengomentari insiden tersebut. Tidak dijelaskan apakah Kumazawa bakal didampingi pengacara selama penyidikan.

Sebuah survei pemerintah pada Maret lalu menunjukkan Jepang kini mempunyai sekitar 610.000 hikikomori yang berusia antara 40 hingga 64 tahun.

Kebanyakan dari para hikikomori itu adalah pria dan masih diasuh orangtua maupun kerabat mereka.

Baca juga: Penikaman Massal Tewaskan 1 Bocah dan 1 Orang Dewasa, PM Jepang Marah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com