Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2019, 19:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

MONTREUX, KOMPAS.com - Sebuah organisasi paling rahasia dan kontroversial di dunia, Bilderberg Group, dilaporkan menggelar pertemuan tertutup pada pekan lalu.

Organisasi itu menggelar pertemuan rahasia selama empat hari di sebuah resor mewah di Montreux, Swiss, dan dihadiri 130 elite politik dan tokoh senior keuangan hingga media.

Dilaporkan BBC Indonesia Senin (3/6/2019), para tamu dari Amerika Serikat (AS) meliputi menantu sekaligus penasihat Presiden Donald Trump, Jared Kushner.

Baca juga: Taliban Kirim Bom Mobil ke Kantor Organisasi Bantuan AS di Kabul

Kemudian CEO Microsoft Satya Nadella, mantan pimpinan eksekutif Google Eric Schmidt, pendiri Paypal Peter Thiel, dan mantan Sekretaris Negara Henry Kissinger.

Mereka yang diundang tak hanya sosok yang sudah berada di puncak. Namun juga pribadi yang tengah naik daun di seluruh dunia pada setiap tahun.

Ketika Bill Clinton hadir pada 1991, saat itu dia bahkan belum jelas apakah bakal memenangkan nominasi Partai Demokrat untuk Pilpres 1992, apalagi jadi presiden.

Tony Blair disebut juga hadir pada 1993. Dia menjadi pemimpin Partai Buruh tahun berikutnya setelah John Smith meninggal, dan naik sebagai Perdana Menteri Inggris tiga tahun berselang.

Diplomasi atau Konspirasi?

Tapi, apakah Bilderberg Group sekadar kesempatan bagi kalangan elite dunia untuk berbicara santai, atau komplotan rahasia tertutup yang berupaya merusak demokrasi global?

Para penganut teori konspirasi menuduh Bilderberg melakukan kejahatan mulai dari menciptakan krisis keuangan hingga menyusun rencana membunuh 80 persen dunia.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Cixi, Permaisuri Kontroversial di China

Pembawa acara bincang radio AS, Alex Jones yang terkena suka meracau mencela pertemuan itu melalui megafon. "Kami tahu Anda kejam. Kami tahu Anda jahat. Kami menghormati kekuatan gelap Anda," katanya.

Berasal dari Abu Peperangan

Mengingat sejarah Bilderberg Group yang panjang dan misterius, agaknya wajar jika Jones menarik banyak tuduhan ngawur.

Pertemuan pertama kelompok itu diadakan pada 1954. Saat itu, tujuan mereka adalah memperkuat AS dan Eropa demi mencegah konflik global setelah Perang Dunia II.

Metode kerjanya sangat rahasia. Tidak ada jurnalis yang diundang. Tidak ada siaran pers yang dikirim setelah pertemuan terakhir dengan sebuah situs berisi informasi seadanya.

Baca juga: Kontroversial, WHO Putuskan Kecanduan Game sebagai Gangguan Mental

Hanya Tempat "Nongkrong"?

Para pengamat yang lebih rasional mengatakan organisasi Bilderberg Group tidak sejahat kelihatannya. Antara lain David Aaronovitch, kolumnis harian The Times Inggris.

"Ini sebenarnya cuma klub perjamuan makan yang diadakan sesekali untuk orang-orang kaya dan berkuasa," kata Aaronovitch seraya melanjutkan, ribut-ribut itu begitu konyol.

Denis Healey, salah satu pendiri grup sekaligus Menteri Keuangan Inggris era 1970-an berujar, Bilderberg adalah kelompok paling berguna yang pernah dia hadiri.

"Kerahasiaan memungkinkan orang untuk berbicara dengan jujur tanpa takut akan akibatnya," terang Healey seraya berkata, acap orang mengabaikan manfaat praktis jejaring informal.

Baca juga: Gara-gara Nama Anjingnya Kontroversial, Pria di China Dibui

Kekuatan Nyata

Meski begitu, bukan berarti mereka tidak berkuasa jika merunut pendapat Profesor Andrew Kakabadse, kopengarang buku berjudul Bilderberg People.

Kakabadse menuturkan, Bilderberg memegang kekuatan nyata yang jauh melebihi Forum Ekonomi Dunia yang biasanya diadakan secara rutin di Davos, Swiss.

Dan tanpa transparansi, Kakabadse menjelaskan mudah untuk mengerti kenapa orang khawatir akan pengaruhnya. "Jauh lebih cerdas daripada konspirasi," katanya.

Agenda kelompok ini ialah menyatukan para elit politik di kanan dan kiri, membiarkan mereka berbaur dalam lingkungan yang santai dan mewah dengan para pemimpin bisnis dan membicarakan ide-ide.

Ini mungkin kedengaran seperti pesta makan malam yang dibesar-besarkan, tapi bukan itu poinnya. "Kalau Anda cukup sering datang ke pesta makan malam, Anda melihat ada tema yang muncul," paparnya.

Tema di Bilderberg ialah mendukung konsensus tentang pasar bebas kapitalisme Barat dan kepentingannya di seluruh dunia, papar Kakabadse kembali.

"Apakah ini semua mengarah ke awal gagasan menguasai dunia? Dalam arti tertentu, iya. Ada langkah yang sangat kuat untuk mewujudkan Pemerintahan Dunia dalam cetakan pasar bebas kapitalisme Barat." ujarnya.

Baca juga: Pesan Sandiaga kepada Timses: Jangan Sampai Beri Pernyataan yang Kontroversial

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com