Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Minta Maaf kepada Komunitas Gipsi di Romania

Kompas.com - 03/06/2019, 10:08 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

BUKARES, KOMPAS.com - Paus Fransiskus menyampaikan permintaan maaf kepada orang Rom atau Romani atau Gipsi di Romania atas diskriminasi Gereja Katolik terhadap mereka.

Seperti diketahui, banyak orang Rom telah menghadapi penganiayaan di Eropa selama berabad-abad. Ratusan ribu dari mereka diperkirakan telah terbunuh selama peristiwa Holocaust.

Saat ini, sekitar 10 persen dari 20 juta penduduk Romania merupakan orang Rom, kelompok etnik minoritas yang berbahasa Romani.

"Saya meminta maaf atas nama Gereja, dan saya meminta maaf kepada kalian," katanya kepada Komunitas Rom di pusat kota Blaj, Minggu (2/6/2019).

Baca juga: Paus Fransiskus Bersedia Hadapi Trump untuk Menentang Tembok Perbatasan

"Untuk semua waktu dalam sejarah saat kami mendiskriinasi, menganiaya, dan kelihatan tidak setuju dengan Anda," ucapnya, seperti dikutip dari AFP.

"Hati saya berat, terbebani oleh banyak pengalaman diskriminasi, segregasi, dan penganiayaan yang dialami komunitas kalian," imbuhnya.

Pertemuan dengan Komunitas Rom digelar setelah upacara beatifikasi 7 uskup yang dipenjara dan disiksa selama pemerintahan Komunis di Romania.

Kala itu, pihak berwenang menahan mereka pada 1948 karena berkhianat setelah menolak untuk pindah agama menjadi Kristen Ortodoks. Para uskup meninggal dalam penjara dan dimakamkan secara rahasia.

Diwartakan BBC, 7 uskup itu merupakan bagian dari Gereja Katolik Timur, kelompok agama yang mempraktikkan ritual Kristen Ortodoks tapi mengakui otoritas Paus.

Ketika rezim Komunis mengambil alih kekuasaan di Romania setelah berakhirnya Perang Dunia II, pihak berwenang melarang keberadaan Katolik Timur.

Menurut data sensus 2011, hanya sekitar 150.000 umat Katolik Timur yang tersisa di Romania.

Sejarawan meyakini, ribuan orang penduduk Romania telah dieksekusi oleh otoritas Komunis, dan banyak lagi yang dipenjara dan disiksa.

Pemerintahan itu runtuh pada Desember 1989, yang membuat Presiden Nicolae Ceausescu dan istrinya dieksekusi pada Hari Natal.

Politik yang akhirnya merembers ke dalam sejarah religius modern Romania telah meracuni hubungan antar-agama.

"Tidka peduli ke mana kita pergi, ke balai kota, kantor polisi, atau sekolah, pintu-pintu tertutup," kata seorang warga dari komunitas Rom, Ion.

Baca juga: Paus Fransiskus: Aborsi Itu seperti Menyewa Pembunuh Bayaran

Jika ditelusuri kembali, orang Rom berasal dari India utara. Mereka menderita akibat perbudakan sekitar lima abad sebelum praktik itu resmi dihapuskan pada 1856.

Namun, mereka tetap menjadi komunitas yang sebagian besar miskin dan terpinggirkan.

Dalam beberapa tahun terakhir, mereka baru mendapatkan fasilitas jalan yang beraspal dan rumah-rumah mendapat aliran listrik serta air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com