Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterpa Gelombang Panas, Suhu di India Utara Bisa Capai 50 Derajat Celcius

Kompas.com - 02/06/2019, 10:26 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Serangan gelombang panas menerjang wilayah India utara dalam beberapa hari terakhir, dengan temperatur udara dapat mencapai lebih dari 50 derajat celcius.

Pemerintah setempat pun telah mengeluarkan peringatan akan kekurangan air dan sengatan panas yang mengancam warga.

Menurut departemen cuaca, pada Sabtu (1/6/2019), suhu udara di kota gurun Churu di negara bagian Rajashtan, India utara sempat mencapai 50,6 derajat celcius.

Gelombang panas juga melanda hampir seluruh wilayah Rajashtan dengan beberapa kota mencapai suhu udara maksimum di atas 47 derajat celcius.

Suhu udara di India utara pernah mencapai suhu tertinggi pada 51 derajat celcius pada Mei 2016 lalu di kota Phalodi.

Baca juga: Wanita di India Pakai Kotoran Sapi untuk Lindungi Mobilnya dari Udara Panas

Dilansir AFP, Departemen Meteorologi India mengatakan, serangan gelombang panas dapat terjadi hingga sepekan ke depan di negara bagian Rajasthan, Maharashtra, Madhya Pradesh, Punjab, Haryana, hingga Uttar Pradesh.

Beberapa laporan kematian akibat sengatan panas juga telah dicatat.

Peringatan akan gelombang panas juga sempat dikeluarkan di ibu kota New Delhi, dengan suhu udara dapat melampaui 46 derajat celcius.

Warga pun disarankan untuk tetap berada di dalam ruangan dan mengurangi aktivitas luar ruang selama waktu terpanas pada hari itu.

Keluhan hawa panas juga dilaporkan terjadi di negara bagian Himachal Pradesh yang berada di dataran tinggi dan kerap menjadi tujuan penduduk kaya India untuk menghindari cuaca di musim panas.

Temperatur udara di kota Una, negara bagian Himachal Pradesh bisa mencapai suhu 44,9 derajat celcius.

Sejumlah kota besar di India, termasuk Chennai, negara bagian Tamil Nadu, telah melaporkan kekhawatiran akan kekurangan air, setelah danau dan sungai mulai mengering.

Baca juga: Cuaca Panas Akibatkan 500 Ekor Sapi Mati di Australia Barat

Di negara bagian Maharashtra, India barat, petani berjuang menemukan air untuk minum ternak dan mengairi lahan tanaman yang luas.

"Kami harus mengambil air dari desa terdekat karena cadangan air, danau, dan sungai mengering," kata Rajesh Chandrakant, warga distrik Beed, yang dilanda kekeringan parah.

"Petani hanya mendapat air setiap tiga hari sekali untuk ternak mereka," tambahnya.

Warga lainnya, Raghunath Tonde, petani dengan keluarga beranggotakan tujuh orang, mengatakan bahwa wilayah tempatnya tinggal selalu dilanda kekeringan yang semakin memburuk sejak lima tahun terakhir.

"Tidak ada air untuk minum selama berhari-hari dan kami hanya mendapatkan satu truk tangki air setiap tiga hari untuk seluruh desa," ujarnya kepada AFP.

"Kami khawatir dengan kehidupan kami dan mata pencaharian kami," tambahnya.

Surat kabar Hindustan Times melaporkan, banyak warga distrik Beed yang memilih berhenti mencuci dan membersihkan pakaian karena kekurangan air.

Baca juga: 2 Tewas dan Ratusan Orang Dilarikan ke RS Akibat Gelombang Panas di Jepang

Disampaikan para pakar dari Institut Teknologi India di kota Gandhinagar, bulan lalu, sebanyak lebih dari 40 persen penduduk India akan menghadapi kekeringan tahun ini.

Musim hujan tahunan, yang membawa air hujan yang sangat dibutuhkan, terlambat datang dan diperkirakan baru akan mencapai ujung selatan India pada 6 Juni mendatang. Demikian disampaikan Departemen Cuaca India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com