Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tradisi Lebaran yang Unik dari Berbagai Belahan Dunia..

Kompas.com - 01/06/2019, 23:23 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lebaran, Idul Fitri, atau yang dikenal masyarakat dunia sebagai Eid, merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia.

Setelah sebulan lamanya melakukan ibadah Ramadhan, momentum ini dijadikan sebagai hari kemenangan bagi setiap umat Muslim.

Dalam menyambut Lebaran, tentunya ada tradisi-tradisi yang dilaksanakan. Namun demikian, setiap daerah dan negara memiliki tradisi yang berbeda-beda untuk menyambut Lebaran atau sesudahnya.

Berikut tradisi unik dari masing-masing negara:

1. Turki (Ramadhan Bayram)

Ramadhan BayramTurkey Homes Ramadhan Bayram

Tradisi Lebaran juga ada di Turki, namanya Ramadhan Bayram atau Seker Bayrami. Orang Turki biasanya melakukan tradisi ini ketika menjelang hari-hari terakhir bulan Ramadhan, karena sudah mendekati hari libur.

Ramadhan Bayram identik dengan pembagian manisan, baik itu permen atau coklat. Tradisi yang identik dengan manisan ini menjadi sangat ramai ketika anak-anak mulai berkunjung ke rumah-rumah.

Biasanya mereka mencium tangan dari orang yang lebih tua, kemudian barulah memberikan coklat tersebut.

Tak hanya untuk kalangan anak-anak saja, momen ini juga ditujukan kepada sanak keluarga teman hingga tetangga sekitar dalam menyambut Lebaran.

Baca juga: 6 Tradisi Ramadhan Masyarakat Jakarta yang Semakin Sulit Ditemukan

2. India, Pakistan, Bangladesh (Chand Raat)

Tradisi Chaand Raathappening Tradisi Chaand Raat

Ketika menuju pengujung Ramadhan, perempuan di India, Pakistan, dan Bangladesh bersama-sama melakukan tradisi Chand Raat. Tradisi ini identik dengan memberikan warna kepada anggota tubuh.

Tak memberikan warna permanen, tapi hanya warna yang bertahan sementara. Biasanya yang dicat adalah bagian kaki dan tangan menggunakan henna. Lukisan cat berupa ornamen-ornamen unik.

Sebelum melakukan tradisi ini, para perempuan berbondong-bodong menuju toko untuk membeli henna warna-warni. Saat itu, para perempuan juga banyak yang keluar untuk berbelanja.

Untuk menjaga tradisi ini, pemilik toko akan menghias kios mereka dan membuka toko hingga pagi hari. Kios-kios henna biasanya berdekatan dengan toko perhiasan, sehingga bisa menarik konsumen yang sedang berbelanja sambil dilukis dengan henna.

Selain melakukan tradisi ini, perempuan juga membagikan dan bertukar makanan manis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com