Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Rencana Beli Rudal S-400 Rusia Bisa Bikin Turki "Hancur"

Kompas.com - 31/05/2019, 12:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) menuturkan keinginan Turki membeli sistem rudal S-400 dari Rusia bakal merugikan mereka.

Pernyataan itu disampaikan Penjabat Wakil Menteri Pertahanan Bidang Hubungan Keamanan Internasional Kathryn Wheelbarger, dikutip AFP Kamis (30/5/2019).

Baca juga: Buntut Turki Beli Rudal S-400 Rusia, AS Bisa Hentikan Pelatihan Pilot F-35

Wheelbarger mengatakan, keinginan Turki untuk meneruskan pembelian S-400 bisa merusak kerja sama dengan sekutunya di NATO, dan memaksa AS menjatuhkan sanksi.

Dia menjelaskan salah satunya adalah Turki bisa dicabut dari program jet tempur F-35, di mana NATO berencana untuk menjadikannya sebagai keunggulan udara terintegrasi.

"Namun lebih dari itu, pembelian itu bisa menghancurkan kemmapuan Turki dalam menjalin keamanan dengan anggota NATO lainnya yang merupakan aspek kunci," terang Wheelbarger.

"Mari kita perjelas. S-400 adalah sistem yang diciptakan untuk menembak jatuh pesawat seperti F-35. Tak mungkin Rusia tidak akan mengambil keuntungan dari pembelian itu," lanjutnya.

Wheelbarger melanjutkan dia yakin Turki bersikukuh membeli sistem itu demi mendapat izin Rusia dalam membasmi para militan Kurdi di perbatasan Suriah.

Dia memperingatkan Turki bahwa Rusia bukanlah mitra yang bisa diandalkan dalam jangka panjang, dan tidak mencakup layanan perawatan dalam penjualan senjata.

Paling penting, Wheelbarger menyebut Rusia hanya berusaha merusak persatuan NATO dengan menawarkan sistem dengan kode lain SA-21 Growler itu.

"Sekali Anda memperkenalkan sistem pertahanan Rusia kepada kami, maka kami tidak akan bisa melindungi negara lain karena pertahanan kami lemah," katanya.

Dia berujar meski pemerintahan Presiden Donald Trump tak ingin menghukum Turki, sanksi bisa saja dijatuhkan oleh Kongres yang tidak simpatik dengan Ankara.

Sebelumnya Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa pembelian telah diselesaikan, dan tidak mengindahkan tekanan yang diberikan Gedung Putih.

Sementara Menteri Pertahanan Hulusi Akar menyatakan pada pekan lalu mereka sudah mengirim personel ke Rusia untuk menjalani pelatihan rudal S-400.

Pada Rabu (29/5/2019), kantor kepresidenan Turki mengungkapkan Erdogan ditelepon oleh Trump.

Isi pembicaraan salah satunya adalah penawaran Erdogan untuk membentuk grup bersama pembangunan sistem rudal.

Baca juga: Tetap Beli Rudal S-400, Turki Siap Disanksi AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com