Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kereta Listrik Pertama di Dunia Beroperasi

Kompas.com - 31/05/2019, 10:56 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sejak penemuan prinsip prinsip dinamo-listrik oleh Werner von Siemens pada tahun 1866, akhirnya diadopsi untuk rencana kali ini.

Setelah persiapan panjang dan pengembangan kereta listrik ini, ajang pameran di Berlin menjadi pembuktian ke publik. Siemens & Halske menghadirkan kereta listrik pertama di dunia dengan daya disuplai melalui rel.

Arus searah 150 volt mengalir melalui dua rel ke lokomotif dengan besi yang terpasang di antara rel. Inilah yang menghantarkan listrik bagi kereta.

Ajang pameran ini menunjukan lokomotif kecil dan menarik tiga gerbong. Setiap gerbong bsa menampung masing-masing enam penumpang.

Dalam percobaannya, kereta listrik berjalan melingkar sepanjang 300 meter melalui tempat pameran. Kereta listrik adalah puncak dari pengembangan moda, dan segera menjadi perbincangan kota di seluruh Berlin.

Pengunjung pameran sangat senang dan kereta itu mengangkut lebih dari 86.000 penumpang dalam empat bulan berikutnya.

Selain itu, muncul ide dari Siemens & Halske untuk membuat jalur layang kereta listrik di Berlin. Namun, rencana ini tak disetujui oleh beberapa pihak.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kereta Api Cepat Pertama di Eropa Beroperasi

Membuat jalur

Tak lama setelah itu, beberapa orang mulai menyerukan untuk membuat jalur yang lebih panjang lagi. Siemens & Halske kemudian bekerja sama dengan pihak terkait, untuk menghadirkan rel yang menghubungkan lintas dalam kota.

Keinginan dari Siemens & Halske begitu bulat. Perusahaan dengan biaya sendiri akhirnya membangun jalur di kota sepanjang 2,5 kilometer pada 1881.

Potensi kereta listrik mendapat respons yang luar biasa. Siemens & Halske mengenali potensi kereta ini sebagai moda transportasi massal. Setelah itu, perusahaan ini juga membuka jalur listrik di Wina, Austria.

Berawal dari Berlin, akhirnya cara di diadopsi oleh beberapa perusahaan kereta di beberapa negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com