NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Seorang biksu radikal yang tengah diburu polisi Myanmar dan dikenal karena pandangan anti-Muslim berkoar dia tidak takut ditangkap.
Ashin Wirathu sudah lama menjadi penggerak bagi kaum biksu garis keras di Myanmar. Dia disorot karena retorika kebencian terhadap Islam dan etnis minoritas Rohingya.
Pengadilan menerbitkan perintah penangkapan kepada Wirathu sesuai Artikel 124(a) yang menargetkan mereka yang menyuarakan ketidakpuasan kepada pemerintah.
Baca juga: Polisi Myanmar Buru Biksu Radikal Berjuluk Buddhist bin Laden
Kepada awak media via telepon dikutip AFP Rabu (29/5/2019), Wirathu mengaku di Yangon dengan polisi sama sekali belum bergerak ke tempatnya berada.
"Jika mereka hendak menangkap saya, silakan saja," koarnya seperti dikutip harian Irrawaddy. "Saya tidak takut," lanjut biksu berjuluk "Buddhist bin Laden" itu.
Alasan sebenarnya perintah penangkapan itu dibuat belum jelas. Namun ditengarai berkaitan dengan pidato provokatif Wirathu dalam berbagai acara nasionalis.
Salah satunya dia melontarkan ejekan kepada pemimpin sipil Aung San Suu Kyi. Wirathu mengejek Suu Kyi sebagai pemimpin yang hanya bisa bersolek dan menyambut tamu.
Dalam kesempatan lain, dia menuturkan bahwa para tentara yang berusaha melindungi negara seharusnya bisa mendapat pujian dan pemujaan seperti Buddha.
Komentarnya itu membuat kecewa Sangha Maha Nayaka, lembaga tertinggi para biksu yang bertugas untuk memperhatikan pengajaran agama Buddha di seluruh Myanmar.
Pekan lalu, Wirathu dipanggil untuk dimintai keterangan karena keterlibatannya terhadap aksi sosial selama aksi massa. Namun dibatalkan untuk mendinginkan suasana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.