VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus menentang ide pembangunan tembok perbatasan yang digaungkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk mencegah kedatangan migran ilegal.
Paus Fransiskus bahkan bersedia bertemu dengan Trump secara pribadi untuk memberi tahu bahwa pembangunan tembok perbatasan merupakan kebijakan yang keliru.
Dia juga memperingatkan agar Trump tidak melanjutkan kebijakan pemisahan keluarga migran.
Baca juga: Paus Fransiskus: Aborsi Itu seperti Menyewa Pembunuh Bayaran
Dalam wawancara yang disiarkan Televisa, stasiun TV Meksiko, pada Selasa (28/5/2019), pria asal Argentina itu membahas situasi di perbatasan AS-Meksiko.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan budaya baru mempertahankan wilayah dengan membangun tembok," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters.
"Kita sudah tahu, tembok di Berlin, membawa begitu banyak masalah dan penderitaan," ucapnya.
Paus Fransiskus juga berpendapat, pemisahan anak dari orangtua mereka telah melawan hukum kodrat.
"Ini kejam. Ini merupakan salah satu yang paling kejam. Dan untuk mempertahankan apa? Wilayah atau ekonomi suatu negara," katanya.
Ketika ditanya apakah dia akan mengatakan hal yang sama apabila berhadapan langsung dengan Trump, Paus memberikan jawaban tegas.
"Sama. Sama karena saya mengatakannya di depan umum. Saya bahkan bilang mereka yang membangun tembok pada akhirnya menjadi tahanan pada dinding yang mereka bangun," tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.