Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selundupkan 4.788 Lintah Hidup ke Kanada, Pria Ini Didenda Rp 160 Juta

Kompas.com - 28/05/2019, 18:40 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CBC News

 

TORONTO, KOMPAS.com - Seorang pria mengejutkan kepolisian Kanada setelah kedapatan menyelundupkan ribuan lintah, yang dimasukkan ke dalam kopernya.

Melansir CBC News, Senin (27/5/2019), pelaku bernama Ippolit Bodounov akhirnya dijatuhi hukuman denda sebesar 15.000 dollar Kanada atau sekitar Rp 160 juta.

Badan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada (ECCC) menyatakan, pelaku terbang dari Rusia dan tiba di bandara Internasional Pearson Toronto pada Oktober tahun lalu.

Baca juga: Dua Bulan Batuk Darah, Ternyata Ada Lintah di Tenggorokan Pria Ini

Dia membawa lintah dengan menyimpannya di kantong plastik belanjaan besar. Manajer Operasional Direktorat Penegakan Margasatwa ECCC, Gerry Brunet, mengatakan di dalam kantong tersebut terdapat 10 tas kain kecil yang dibasahi.

Seekor anjing pelacak yang bekerja dengan agen perbatasan mencium ada yang tidak beres pada bawaan Bodounov.

"Ini adalah impor lintah skala besar pertama kali," ujar Brunet.

Kementerian kemudian mengirim lintah ke Museum Royal Otario di Toronto. Kurator zoologi invertebrata, Sebastian Kvist, mengidentifikasi lintah tersebut sebagai hirudo verbana, lintah obat yang terancam punah.

Kvist merasa takjub karena semua lintah yang dibawa pelaku tidak mati meski menempuh perjalanan dengan pesawat.

Sekitar 240 ekor di antaranya kemudian dikirim ke Museum of Natural History di New York AS.

Peneliti menyatakan DNA pada isi perut lintah menunjukkan mereka ditangkap dari alam liar.

Kvist menuturkan, banyak orang telah memelihara lintah tersebut untuk tujuan pengobatan sejak abad pertengahan.

Lintah hirudo verbana diyakini mampu mengurangi nyeri radang sendi hingga mencegah kebotakan, meski tidak ada bukti ilmiahnya.

Baca juga: Pakai Lintah, Ilmuwan Ingin Jaga Hutan Papua Niugini Tetap Lestari

Dia mengatakan, lintah tersebut terbukti ampuh dalam menstimulasi aliran darah di jari dan kaki. Dalam beberapa kasus, lintah itu juga mencegah stroke.

Bodounov mengaku bersalah pada 24 Mei lalu atas pelanggaran perlindungan satwa liar dan tumbuhan.

Selain didenda, dia juga dilarang selama satu tahun mengimpor, mengekspor, dan memiliki hewan yang diatur dalam UU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com