Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasikan Invasi China, Jet Tempur Taiwan Latihan Mendarat di Jalan Raya

Kompas.com - 28/05/2019, 14:58 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com - Militer Taiwan kembali menggelar latihan rutin tahunan untuk simulasi pertahanan dalam menghadapi invasi China.

Dalam latihan militer yang digelar Selasa (28/5/2019) tersebut, diperlihatkan bagaimana jet tempur Angkatan Udara Taiwan dapat melakukan pendaratan, pengisian bahan bakar dan persenjataan kembali di jalan raya.

Latihan perang tahunan yang disebut dengan "Han Kuang" yang berarti "Kemenangan Han" itu digelar sejak awal pekan ini. Dengan 23 juta penduduk Taiwan menyaksikan sebagai pengingat akan ancaman nyata yang mereka hadapi.

Pada Senin (27/5/2019), jalan-jalan di Taiwan tampak lengang saat dilakukannya latihan rudal di penjuru utara pulau, dengan pesan teks dikirim ke setiap ponsel milik warga dan sirene serangan udara dibunyikan.
Baca juga: Kapal Perang AS Masuk ke Selat Taiwan, China Marah

Keesokan harinya, sebanyak 1.600 tentara dikerahkan ke wilayah Taiwan tengah untuk melakukan latihan pendaratan pesawat tempur di jalan raya.

Tiga jet tempur, termasuk F-16 dan Mirage, serta sebuah pesawat peringatan dini, E2-K buatan AS, juga melakukan proses pengisian bahan bakar dan pemuatan rudal dan amunisi sebelum kembali diterbangkan.

Taiwan dipastikan bakal kalah dalam segi jumlah pasukan dan daya tembak dalam perang dengan China. Meski demikian Taipei telah mengembangkan taktik untuk bertahan selama mungkin dan membuat invasi ke pulau itu menjadi sangat mahal bagi Beijing.

"Hanya ada beberapa pangkalan udara militer yang akan menjadi sasaran utama jika terjadi serangan," kata Kolonel Shu Kuo-mao dari Angkatan Udara Taiwan memberi tahu wartawan.

"Latihan jalan raya ini diperlukan karena lintasan jalan raya ini akan menjadi pilhan prioritas kami jika landasan pacu rusak selama perang," tambahnya, dikutip AFP.

Latihan pendaratan jet tempur pada Selasa itu turut disaksikan langsung oleh Presiden Tsai Ing-wen. Menginspeksi latihan, presiden merujuk pada peningkatan patroli angkatan laut dan udara China dalam beberapa bulan terakhir.

"Mereka telah menyebabkan tingkat ancaman tertentu terhadap perdamaian dan stabilitas regional. Kita harus menjaga kewaspadaan tetap tinggi," kata Presiden Tsai.

Manuver militer Taiwan itu dilakukan setelah Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan juga Australia memulai operasi "Pacific Vanguard" di dekat Guam dengan menggabungkan lebih dari 3.000 pelaut dari empat negara pada pekan lalu.

Baca juga: 2024, Taiwan Bakal Punya Kapal Selam Pertahanan Buatan Sendiri

Beijing juga dikabarkan tak senang dengan hubungan yang menghangat antara Taipei dengan Washington semenjak Tsai berkuasa.

Pada Senin (27/5/2019), Beijing bereaksi dingin terhadap foto-foto yang menunjukkan pertemuan antara petugas berseragam Taiwan dengan pejabat militer AS awal bulan ini.

Pekan lalu, China mengajukan protes ke Washington setelah dua kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com